JURNAL NGAWI - Menurut sejumlah hasil survei, elektabilitas Emil Elistianto Dardak terus meningkat mampu membayangi Khofifah Indar Parawansa di posisi teratas terpilih lagi di Pilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun depan. Akankah mantan Bupati Trenggalek ini akan maju sendiri?
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang terpilih pada Pilgub 2018. Keduanya dianggap cukup berhasil memimpin Jatim sejauh ini dengan Nawa Bhakti Satya sebagai program unggulan.
Pasangan Khofifah - Emil Dardak terlihat harmonis dalam memimpin Jawa Timur di periode ini. Jika melihat peta politik Pilgub 2024 nanti, akankah keduanya tetap berpasangan? atau mungkin maju sendiri-sendiri.
Hasil survei sejumlah lembaga survey politik, elektabilitas Khofifah tertinggi dari tiga calon potensial Gubenur Jawa Timur. Namun, nama Emil Dardak terus membayangi, diikuti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Eri Cahyadi, dan Gus Ipul alias Saifullah Yusuf Walikota Pasuruan.
Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa Tinggi Tapi Belum Aman
Dalam survei Surabaya Survey Center (SSC) dari 20 sampai 30 Juni 2023 di Kecamatan Kota Surabaya, beberapa nama membayang-bayangi nama Khofifah. Salah satu kandidat terkuat yang membuntutinya adalah eks Wali Kota Surabaya yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma.
Survei itu menunjukkan elektabilitas Khofifah mencapai 36,3 persen, dibayang-bayangi Risma yang memperoleh 19,8 persen, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi elektabilitasnya 18,4 persen, dan Emil Dardak 11,3 persen.
Peneliti SSC Surokim Abdussalam mengatakan, angka 36 persen untuk seorang petahana bukan angka yang aman. Menurutnya, Risma, Eri, dan Emil Dardak akan menjadi penantang serius.
"Apalagi jika tidak ada program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih," tuturnya pertengahan Juli 2023 lalu.
Baca Juga: Wisata Taman Cengkok Asri Nganjuk Cek Lokasi dan Tiket Masuk Kalian Harus Kesini Minimal Sekali
Elektabilitas Emil Dardak Bayangi Khofifah
Sementara dalam survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada 5 sampai 12 September 2022 terhadap 1.200 responden menggunakan metodologi random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, nama Emil Dardak membayang-bayangi Khofifah. Dalam survei itu, elektabilitas Emil berada di posisi dua dengan elektabilitas mencapai 11,50 persen, sedangkan Khofifah di urutan pertama dengan 37,25 persen.
Selanjutnya, Risma berada di posisi tiga dengan 8,10 persen, Azwar Anas 5,50 persen, dan Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad 4,70 persen. Adapun Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang pernah bertarung melawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 ada di posisi 8 dengan elektabilitas 3,5 persen.
"Saat ini, elektabilitas Khofifah masih dominan, belum ada calon atau nama lain yang mendekati elektabilitas Khofifah," tutur Direktur ARCI Baihaki Sirajt, pertengahan September 2022.
Khofifah - Emil Dardak Duet Potensial di Pilgub Jatim 2024
Pasangan Khofifah-Emil Dardak masih berpotensi melanjutkan masa jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur. Direktur SSC Mochtar W Oetomo berujar, elektabilitas Khofifah dalam Pilgub Jatim 2024 sebesar 34,2 persen.
Sementara Emil Dardak, elektabilitasnya sebagai calon Wakil Gubernur Jatim mencapai 35,8 persen. "Emil elektabilitasnya 35,8 persen itu tinggi dan di atas nama-nama lainnya."
Survei tersebut dilakukan SSC dari 25 Juli 2023 sampai 3 Agustus 2023 di 38 kabupaten dan kota seluruh Jatim, dengan 1.200 responden. Survei tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: 3 Calon Potensial Gubenur Jawa Timur Posisi Petahana Khofifah Indar Parawansa Bisa Goyah
Survey Kepuasan warga Jatim
Dalam survei yang dilakukan ARCI dari 25 April 2023 sampai 4 Mei 2023, tingkat kepuasan masyarakat Jatim terhadap kepemimpinan Khofifah mencapai 82,7 persen. Survei terseut dilakukan terhadap 1.249 responden yang merupakan warga Jatim dan memiliki hak pilih.
Menggunakan metode multistage random sampling, margin of error survei itu kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***