Rincian Realisasi APBD Jawa Timur Pada Tahun Anggaran 2021, Peringkat Pertama Nasional

- 10 Januari 2022, 12:19 WIB
Gambar ilustrasi mata uang rupiah
Gambar ilustrasi mata uang rupiah /Jurnal Ngawi/Gambar Pixabay

JURNAL NGAWI - Realisasi anggaran pendapatan belanja daerah APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021 menempati peringkat pertama secara nasional, hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Rabu lalu di Gedung Grahadi.

"Hal ini patut kita syukuri, karena ditengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sangat baik," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu 5 Januari 2022.

Baca Juga: Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur; Bentuk Keadilan Paling Mutlak Adalah Kesejahteraan Masyarakat

Mengenai besaran capaian realisasi APBD Tahun Anggaran 2021 yang dicapai Pemprov Jawa Timur meningkat mencapai Rp34,2 trilyun atau naik sebesar 103,97 persen, dari target pendapatan sebesar Rp32,9 trilyun sampai dengan 31 Desember 2021

Mengenai rincian pencapaian realisasi APBD Tahun Anggaran 2021 tersebut, Gubernur Khofifah menuturkan Pendapatan Asli Daerah tahun 2021 penyumbang terbesar.

“PAD Jawa Timur mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun anggaran 2021, yaitu sebesar 55,23 persen,” Katanya.

Baca Juga: Jawa Timur Ramai Isu Vaksin Booster, Berikut Kata Emil Dardak Wakil Gubernur

Ia juga menambahkan, "Saya berharap realisasi pendapatan daerah yang cukup strategis ini dapat dibarengi peningkatan belanja daerah yang bersifat produktif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah diberbagai sector.”

Sedangkan belanja daerah pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 terelasiasi sebesar Rp33,7 trilyun atau 92,14 persen jauh lebih kecil dari yang direncanakan sebelumnya yakni sebesar Rp36,6 trilyun.

“Pada Perubahan APBD tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp36,6 trilyun, terealisasi sebesar Rp33,7 trilyun atau 92,14 persen, yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga serta belanja transfer.” Katanya.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir

Sumber: Humas Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah