Network
JURNAL NGAWI - Bandara Dhoho Kediri, proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang sepenuhnya didanai oleh perusahaan rokok terkemuka, Gudang Garam, menjadi sorotan utama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dengan jadwal operasional yang ditetapkan pada Januari 2024, Bandara Internasional Dhoho diproyeksikan sebagai bandara pertama di Indonesia yang sepenuhnya didanai oleh sektor swasta.
Proyek megah ini tidak hanya menandai keberhasilan Gudang Garam dalam mendukung pembangunan infrastruktur negara, tetapi juga menjadi salah satu bandara terdepan dengan runway terpanjang di tanah air.
Baca Juga: Terminal 3 Soetta Terlampaui? Keunggulan Bandara Dhoho Kediri yang Harus Diketahui
Bandara Dhoho direncanakan untuk melayani 7 rute domestik dan 4 rute internasional, menjadikannya pintu gerbang udara yang strategis untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Dibandingkan dengan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Dhoho di Kediri diharapkan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik dan efisien bagi penumpang.
Fasilitas modern, layanan yang memuaskan, dan kapasitas yang memadai akan menjadi ciri khas bandara ini.
Baca Juga: Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, PO Harapan Jaya dan Damri Buka Jalur Khusus dari Berbagai Kota
Salah satu keunggulan signifikan dari Bandara Internasional Dhoho adalah pilihan bagi jemaah haji dan umrah dari Jawa Timur.
