JURNAL NGAWI - Satgas penanganan covid-19 memastikan belum ditemukan virus omicron masuk ke Indonesia. Temuan varian baru di Bekasi beberapa waktu lalu dipastikan tidak benar.
Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan, monitoring distribusi varian virus baru dari covid-19 terus dilakukan. Monitoring dilakukan melalui sequencing spesimen pelaku perjalanan di tiap pintu masuk yang tersebar di Indonesia. "Sampai sekarang belum ditemukan (virus omicron,red)," katanya.
Baca Juga: Google akan Beri Bonus Akhir Tahun Kepada Seluruh Karyawan di Dunia hingga Puluhan Juta Rupiah
Wiku Adisasmito menambahkan, langkah antisipasi telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk membendung virus omicron masuk. Pemerintah juga berkomitmen akan mengoptimalisasi kapasitas testing, khususnya alat testing yang memiliki sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi berbagai varian COVID-19.
"Saat ini laboratorium di seluruh Indonesia sudah bisa mendeteksi karakteristik genetik sekitar 500-600 sampel per hari. Untuk mendukung upaya peningkatan jumlah squensing, khususnya spesimen pelaku perjalanan dari negara-negara yang terdeteksi mengalami transmisi komunitas akibat varian Omicron," terang Wiku Adisasmito.
Baca Juga: WADA Terkesan Langkah Cepat Indonesia Atasi Sanksi
Selain itu, Satgas Penanganan covid-19 menjamin ketersediaan fasilitas karantina. Fasilitas itu berada di Wisma Atlet atau Pasar Rumput dengan kapasitas kamar mencapai 3.700 kamar serta 72 hotel yang tersebar secara nasional.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi laporan temuan kasus Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, adalah tidak benar.
"Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi.
Editor: Zayyim Multazam Sukri
Sumber: Antara