Network
JURNAL NGAWI - Indonesia diambang sanksi FIFA usai tragedi ratusan korban jiwa melayang usai pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.
Malam kelabu terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pertandingan sepakbola yang seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat justru mengorbankan ratusan nyawa manusia melayang.
Baca Juga: YLBHI Kecam Tindakan Aparat Gunakan Gas Air Mata di Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Sejauh ini, Minggu 2 Oktober 2022 pukul 11.00 WIB sudah ada 182 orang dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.
PSSI, operator BRI Liga 1 PT LIB, dan Pemerintah langsung melakukan investigasi dalam peristiwa mencekam di Kanjuruhan Malang.
Melihat banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia, Indonesia tengah diintai ancaman sanksi FIFA.
Baca Juga: Viral Gagal Kena Tilang Polisi Gara-gara Foto Suga BTS Berseragam, Netizen; Ide Bagus Layak Di Coba
Dampaknya bisa menimpa pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia.
Tentu Indonesia sangat dirugikan, apalagi Timnas saat ini sedang dalam tren positif bahkan mampu merangkak ke 152 rangking FIFA.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyayangkan tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya diperintahkan Presiden untuk menemui keluarga korban untuk bertakziah dan menyampaikan rasa keprihatinan dan duka cita mendalam atas musibah ini," ujarnya dikutip dari pikiranrakyat.com.
Baca Juga: Dampak Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, PSSI Ambil Langkah Tegas Arema FC di BRI Liga 1
Menpora juga ketar-ketir tragedi itu membuat Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Semoga kita tidak disanksi FIFA atas peristiwa ini mengingat tahun depan kita akan menyelenggarakan FIFA World Cup U-20 2023," ujarnya.
Tak hanya itu, Indonesia juga dalam tahap beeding menjadi tuan rumah untuk Piala Asia 2023.
Besok, Senin 3 Oktober Indonesia akan memulai kualifikasi Piala Asia U17, dimana kita juga jadi tuan rumah.***
