Network
JURNAL NGAWI - Kejaksaan Agung telah menetapkan pengusaha terkenal Harvey Moeis sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang melibatkan tata niaga komoditas timah dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Diperkirakan kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp271 triliun.
Harvey Moeis, yang juga dikenal sebagai suami dari aktris Sandra Dewi, lahir pada 30 November 1985 dengan darah keturunan Papua, Ambon, dan Makassar. Meskipun memiliki latar belakang yang beragam, Harvey telah lama berkecimpung dalam dunia bisnis komoditas dan pertambangan.
Sumber kekayaan Harvey berasal dari bisnis pertambangan, dimana keluarganya memiliki sejumlah perusahaan yang terlibat dalam bisnis batu bara. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, dan beberapa lainnya.
Di sektor tambang batu bara, Harvey menjadi Presiden Komisaris di PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kalimantan Timur, selain juga memiliki kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan seperti PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, PT Tinindo Inter Nusa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, dan PT Stanindo Inti Perkasa.
Selain itu, Harvey juga dikenal karena investasinya di bidang lain, termasuk menjadi Duta Besar Ferrari Roma untuk Indonesia dengan showroom eksklusif di Jakarta.
Menariknya, Harvey bukanlah sembarang pengusaha. Dia berasal dari keluarga konglomerat, dengan ibunya, Irma Silviani, juga memiliki reputasi yang kuat di dunia bisnis. Sedangkan ayahnya, Hayong Moeis, telah meninggal dunia.
Perlu diketahui, Harvey Moeis tidak tercatat sebagai pemilik saham di PT ABM Investama Tbk (ABMM) ataupun ABM Group.
PT Cipta Kridatama selaku anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) memiliki kontrak kerja sama pertambangan dengan PT Multi Harapan Utama (MHU), di mana Harvey Moeis menjabat sebagai Presiden Komisaris di perusahaan tersebut.
Kontrak tersebut menyepakati bahwa PT Cipta Kridatama (CK) memberikan layanan jasa pertambangan seperti pengangkutan batu bara dan penyewaan alat berat. Dalam hal ini, PT Cipta Kridatama dan MHU hanya melangsungkan kerja sama sesuai dengan kontrak.
