JURNAL NGAWI - Polisi harus menembakan gas air mata kepada sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memberikan penjelasan soal awal mula penembakan gas air mata kepada sejumlah elemen mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat pada Senin, 11 April 2022.
Fadil mengatakan, awalnya aksi tersebut berlangsung damai, namun pihaknya menembakkan gas air mata lantaran untuk menyelamatkan Ade Armando yang tengah dipukuli massa.
"Tadi saja sekitar pukul 15.00 ada insiden yang mengharuskan kami lakukan tindakan-tindakan menembakkan gas air mata guna menyelamatkan nyawa saudara Ade Armando," kata Fadil kepada wartawan di DPR dikutip dari pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Kehilangan Celananya Pada Kericuhan Demonstrasi di DPR RI
Baca Juga: Profil Jim Croque Pemain Naturalisasi Indonesia Akan Duet Ronaldo Kwateh di Piala Dunia U-20 2023
Fadil menuturkan, pihaknya sejak awal sudah mengidentifikasi massa yang menggelar aksi tersebut tidak hanya mahasiswa melainkan ada kelompok non mahaiswa.
Fadil menduga kelompok tersebut yang sengaja melakukan tindak kekerasan terhadap Ade Armando hingga terluka.
"Yang bersangkutan dipukul, diinjak, terluka di kepala, sehingga kami melakukan tindakan-tindakan terukur untuk selamatkan nyawa," katanya.