25 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah 11 Bahasa Lainnya Sudah Punah

- 18 Maret 2022, 17:14 WIB
25 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah 11 Bahasa Lainnya Sudah Punah
25 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah 11 Bahasa Lainnya Sudah Punah /Jurnal Ngawi /Gambar otoda

JURNAL NGAWI - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Silaturahmi Merdeka Belajar bertajuk “Revitalisasi Bahasa Daerah” dengan pemerintah daerah (pemda) di Indonesia.

Kepala Badan Bahasa, Aminudin Aziz, menyebutkan berdasarkan laporan UNESCO, setiap dua minggu terdapat satu bahasa daerah di dunia yang mengalami kepunahan. Penyebabnya karena bahasa tersebut sudah tidak lagi digunakan.

Menanggapi hal tersebut, Amin menyampaikan bahwa Kemendikbudristek sudah melakukan diskusi dengan pemerintah daerah melalui dinas-dinas pendidikan.

“Kami mengajak dan menyadarkan semua pihak bahwa revitalisasi merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini bukan tanggung jawab pemerintah pusat maupun masyarakat saja, tetapi pemerintah daerah juga ditugasi oleh Bupati atau Walikota atau Gubernur untuk juga melakukan secara bersama-sama,” ucap Aminudin, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Dalam Silaturahmi Merdeka Belajar bertajuk “Revitalisasi Bahasa Daerah” yang digelar, Kamis (17/3) tersebut, Amin menyebutkan, pentingnya meningkatkan kesadaran melalui kampanye bahasa sebagai identitas bangsa.

Berdasarkan data Badan Bahasa, Aminudin optimistis bahwa revitalisasi bahasa itu akan berhasil jika dilakukan berbasis pendidikan melalui sekolah.

“Kami mengajak secara bersama-sama dengan pihak sekolah supaya lebih terstruktur masuk ke dalam muatan lokal. Kekhasan 2021 dan 2022 yang akan kita teruskan ini adalah unsur pelibatan dari pemerintah,” Jelas Aminudin.

Jumlah Bahasa Daerah di Indonesia yang Hampir dan Sudah Punah

Aminudin menjelaskan dalam program revitalisasi bahasa, Badan Bahasa memprioritaskan bahasa-bahasa yang tingkat ‘daya hidupnya’ melemah atau memudar.

“Khawatirnya, bahasa-bahasa yang seperti ini akan punah jika tidak dihidupkan kembali,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah