Network
JURNAL NGAWI - Apa yang terjadi jika Liverpool dan Manchester City finis dengan poin yang sama untuk tempat pertama di Liga Inggris? Simak berikut ini
Dengan hanya satu poin yang memisahkan Manchester City dan Liverpool, pertarungan head-to-head yang akan datang pada 10 April, dan tujuh pertandingan tersisa di musim setelah itu, ada kemungkinan nyata bahwa kedua belah pihak bisa menyelesaikan level dengan poin di akhir musim.
Kedua tim memiliki beberapa pertandingan sulit yang masih harus dimainkan dan kemungkinan akan ada beberapa tikungan dan belokan tersisa dalam perburuan gelar, tetapi semua hasil itu bisa berakhir dengan baik dengan Liverpool dan Man City terikat di puncak liga.
Seperti yang digariskan di situs resmi Liga Inggris, jika dua tim finis dengan poin sama, selisih gol akan menentukan pemenangnya, dengan gol yang dicetak menjadi kriteria kedua, jika perlu.
Dan jika kedua tiebreak itu tidak memisahkan kedua tim, gelar akan dibagi.
Marginnya juga tipis dalam hal dua tiebreak. Saat ini, City memiliki selisih gol +50, sedangkan Liverpool +53. Liverpool juga telah mencetak lebih banyak gol, dengan 73 dibandingkan dengan City yang 68.
Apakah gelar Liga Inggris pernah ditentukan berdasarkan selisih gol?
Gelar Liga Inggris ditentukan dengan selisih gol di musim 2011-12 ketika Sergio Aguero mencetak gol penentu kemenangan dramatis bagi Manchester City melawan QPR.
Kemenangan itu membuat Manchester City finis bahkan dengan rival sekotanya, Manchester United, di puncak klasemen dengan 89 poin. Saat itulah tiebreak dimulai, dimulai dengan selisih gol, memberi Man City gelar.
Man City tahu memasuki pertandingan terakhir bahwa selama mereka menang, akan sulit bagi Man United untuk membuat selisih gol delapan gol. Selama Man City menang, Man United kemudian harus menang dengan jumlah gol yang tidak biasa untuk menjembatani kesenjangan dan itu tidak terjadi.
