JURNAL NGAWI - Di wilayah Kabupaten Mojokerto, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang menarik perhatian para pelancong dan peneliti, yaitu Candi Tikus.
Nama "Tikus" yang digunakan oleh masyarakat setempat mencerminkan kisah unik di balik penemuan candi ini, yang konon dahulu menjadi sarang tikus. Terlepas dari namanya, pemandangan dari Candi Tikus menawarkan keindahan yang luar biasa.
Akses dan Lokasi
Candi Tikus terletak sekitar 13 km tenggara kota Mojokerto. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung dapat menggunakan jalan raya Mojokerto-Jombang, tepat di pertigaan Trowulan.
Dari sana, beloklah ke arah timur, melewati Kolam Segaran, dan candi ini berada sekitar 600 meter dari Candi Bajang Ratu di sisi kiri jalan.
- Baca Juga: Candi Brahu: Rekomendasi Wisata Sejarah Terpopuler di Trowulan Mojokerto Yang Wajib Di Kunjungi
- Baca Juga: Museum Trowulan Destinasi Wisata Bersejarah di Kota Mojokerto yang Wajib Dikunjungi
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/13/3908731471.jpg)
Sejarah Penemuan dan Pemugaran
Awalnya terkubur di bawah tanah, Candi Tikus ditemukan kembali pada tahun 1914. Penguasa Mojokerto saat itu, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro, menggali candi ini berdasarkan laporan tentang penemuan candi mini di kuburan rakyat. Pada tahun 1984-1985, dilakukan pemugaran total untuk memulihkan keindahan dan struktur candi ini.
Arsitektur dan Fungsi
Arsitektur Candi Tikus telah menjadi subjek perdebatan di kalangan ahli sejarah dan arkeologi. Beberapa ahli berpendapat bahwa candi ini merupakan tempat pemandian keluarga kerajaan, sementara yang lain percaya bahwa candi ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran air untuk kebutuhan masyarakat Trowulan.
Namun, terdapat pula teori bahwa bentuk Meru pada menara candi menunjukkan kemungkinan penggunaan candi ini sebagai tempat peribadatan.
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah kolam dengan beberapa bangunan. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi panjang berukuran 29,5 m x 28,25 m dan dilapisi bata merah.