Kebiasaan Orang Indonesia Yang Bikin IQ JONGKOK, Baca Sebelum Terlambat

- 25 Mei 2024, 02:35 WIB
Ilustrasi tempat nongkrong assyik untuk anak muda di Jember/
Ilustrasi tempat nongkrong assyik untuk anak muda di Jember/ /Instagram/tast.id

JURNAL NGAWI - Di era informasi digital ini, kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi informasi dan menjalani kehidupan sehari-hari sangat memengaruhi kualitas intelektual dan kemampuan berpikir kritis.

Beberapa kebiasaan yang tampak sepele ternyata memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan IQ (Intelligence Quotient) individu.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sering ditemui di Indonesia yang dapat menurunkan IQ seseorang.

1. Kurangnya Kebiasaan Membaca Buku

Budaya membaca buku di Indonesia masih tergolong rendah. Kebanyakan orang lebih memilih menghabiskan waktu luang dengan menonton televisi atau berselancar di media sosial. Padahal, membaca buku dapat merangsang otak, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Sebaliknya, kebiasaan mengonsumsi konten hiburan yang tidak edukatif justru membuat kemampuan berpikir menurun.

2. Terlalu Bergantung pada Teknologi

Kemajuan teknologi memang mempermudah banyak aspek kehidupan, namun ketergantungan yang berlebihan dapat membuat otak menjadi malas. Kalkulator, aplikasi navigasi, dan berbagai alat bantu lainnya membuat kita jarang melatih otak untuk berpikir dan memecahkan masalah. Otak yang jarang digunakan untuk berpikir keras cenderung mengalami penurunan fungsi.

3. Pola Tidur yang Buruk

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk fungsi otak yang optimal. Sayangnya, banyak orang Indonesia yang mengabaikan pentingnya tidur. Kebiasaan begadang dan kurang tidur dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, memori, dan kemampuan kognitif. Penting untuk menjaga pola tidur yang teratur agar otak dapat beristirahat dan berfungsi dengan baik.

4. Konsumsi Informasi yang Tidak Terverifikasi

Media sosial dan internet penuh dengan informasi yang belum tentu benar. Banyak orang yang langsung percaya tanpa melakukan pengecekan fakta terlebih dahulu. Kebiasaan ini dapat membentuk pola pikir yang salah dan menurunkan kemampuan analisis kritis. Selalu cek sumber informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya.

5. Minimnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari atau kurang gerak juga mempengaruhi kesehatan otak. Olahraga teratur tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk otak. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan kemampuan berpikir. Orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki performa kognitif yang lebih rendah.

6. Pola Makan yang Tidak Sehat

Makanan cepat saji dan junk food yang tinggi lemak dan gula tetapi rendah nutrisi sering kali menjadi pilihan utama. Pola makan seperti ini dapat mempengaruhi kesehatan otak. Nutrisi yang baik sangat penting untuk fungsi otak yang optimal. Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan sangat dianjurkan.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah