JURNAL NGAWI - Sebuah koperasi industri percetakan yang berbasis di kota Hioki, Jepang barat daya, Prefektur Kagoshima, telah mengembangkan cangkir kertas yang terbuat dari bambu lokal dalam upaya untuk mengurangi sampah plastik.
Koperasi Unicolor bertujuan untuk mengurangi hutan bambu yang ditinggalkan di negara ini dan untuk mengurangi sampah plastik, yang merupakan masalah global.
Hal ini merupakan pertama kalinya di Jepang untuk mengkomersialkan cangkir menggunakan bambu domestik, dan produk itu diharapkan dapat mulai dijual ke masyarakat pada awal Januari 2022.
Baca Juga: Perusahaan Jepang Kembangkan Drone Pembasmi Tawon
diketahui hutan bambu di Jepang berkembang secara nasional. Menurut Badan Kehutanan, total luas hutan di Jepang sekitar 167.000 hektar pada tahun 2017, meningkat sekitar 5.000 hektar dari lima tahun sebelumnya.
Prefektur Kagoshima memiliki hutan bambu terbesar di antara 47 prefektur di negara itu dengan luas sekitar 18.000 hektar. Pohon bambu digunakan untuk membuat berbagai komoditas sehari-hari seperti keranjang, tetapi kerusakan hutan bambu juga terus meluas karena alasan mempopulerkan produk plastik dan penuaan produsen bambu yang baik.
Baca Juga: Dari Miskin Menjadi Kaya 5 Miliarder Asia Berangkat Dari Nol, Berikut Ceritanya
Untuk meningkatkan konsumsi bambu, Unicolor telah mengembangkan buku catatan dan barang-barang lainnya menggunakan bahan baku kertas bambu yang diproduksi di pabrik Sendai Chuetsu Pulp & Paper Co. di Kota Satsumasendai di Prefektur Kagoshima sejak 2009. Di tengah meningkatnya pencemaran plastik di laut seluruh dunia, koperasi tersebut mengkomersialkan sedotan minum dari kertas bambu tahun 2020.
Menggunakan subsidi dari Pemerintah Prefektur Kagoshima, Unicolor telah mengkomersialkan cangkir kertas bambu bekerja sama dengan produsen di Prefektur Shizuoka.