JURNAL NGAWI - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Anak-anak adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit ini. Oleh karena itu, orang tua perlu waspada terhadap gejala DBD pada anak mereka.
DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang menggigit pada siang hari. Gejala-gejala awal DBD mirip dengan flu biasa, sehingga seringkali sulit untuk dideteksi pada tahap awal.
Namun, beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:
-
Demam Tinggi yang Tidak Turun-Turun: Anak yang terinfeksi DBD akan mengalami demam tinggi yang tidak turun-turun, bahkan setelah diberikan obat penurun demam.
-
Nyeri pada Sendi dan Otot: Anak mungkin mengalami nyeri pada sendi dan otot, yang membuatnya sulit untuk bergerak atau beraktivitas.
-
Nyeri Abdomen: Beberapa anak juga mungkin mengalami nyeri pada perut, disertai muntah atau diare.
-
Pucat dan Lemas: Anak yang mengalami DBD cenderung menjadi pucat dan lemas karena penurunan jumlah sel darah merah dalam tubuh.
-
Perdarahan: Pada tahap lanjut, anak bisa mengalami perdarahan ringan seperti bintik-bintik merah di kulit atau perdarahan dari hidung dan gusi.
Menurut seorang ahli pediatri di Jakarta, "Penting bagi orang tua untuk segera membawa anak ke dokter jika mencurigai gejala DBD. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa."
Editor: Hafidz Muhammad Reza