Mengenal Anemia Aplastik: Penyakit Langka yang Mengganggu Produksi Sel Darah

- 11 April 2024, 06:34 WIB
Ilustrasi sel darah merah atau peredaran darah.
Ilustrasi sel darah merah atau peredaran darah. /Pixabay/Vector8DIY/

JURNAL NGAWI - Komika terkenal, Babe Cabita, telah meninggal dunia karena Anemia Aplastik, sebuah penyakit langka yang mengganggu produksi sel darah dalam tubuh.

Ini menyebabkan dampak serius pada kesehatan dan kualitas hidupnya. Tetapi, apa sebenarnya Anemia Aplastik itu?

Anemia Aplastik adalah gangguan kesehatan langka di mana sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah yang cukup, termasuk trombosit, eritrosit, leukosit, atau bahkan ketiganya sekaligus. Diperkirakan, kurang dari 15 ribu kasus terjadi di Indonesia setiap tahunnya.

Penyebab Anemia Aplastik bisa bermacam-macam, mulai dari faktor keturunan hingga kondisi kesehatan yang diidap seseorang. Ini termasuk gangguan autoimun, hepatitis, hingga infeksi virus HIV.

Baca Juga: Babe Cabita Meninggal Dunia Akibat Anemia Aplastik: Apa Itu dan Bagaimana Pengobatannya?

Gejala Anemia Aplastik yang dialami seseorang bisa bervariasi, termasuk demam, kelelahan, pusing, sesak napas, perdarahan, memar, detak jantung yang tidak teratur, hingga rentan terhadap infeksi.

Bagi yang sudah didiagnosis menderita Anemia Aplastik, pengobatan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Pengobatan yang umum meliputi transfusi darah untuk menggantikan sel darah yang kurang, transplantasi sumsum tulang untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak, serta pemberian obat imunosupresan seperti ciclosporin dan kortikosteroid. Terapi antibiotik dan antivirus juga dapat diberikan jika ada risiko tinggi terkena infeksi.

Kematian Babe Cabita karena Anemia Aplastik menyoroti pentingnya kesadaran akan penyakit ini serta upaya pencegahan dan pengobatannya.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x