Pembelian Chelsea Terhalang Restu Pemerintah Portugal Kenapa?

24 Mei 2022, 06:58 WIB
Kepemilakan Boehly dkk atas Chelsea menunggu restu dari Pemerintah Portugal /

JURNAL NGAWI - Pembelian Chelsea dari Roman Abramovich ke Todd Boehly masih menunggu restu dari Pemerintah Portugal, inilah alasannya.

Pemerintah Inggris akan memberikan lampu hijau pembelian Chelsea oleh Todd Boehly jika Pemerintah Portugal sudah memberikan restu.

Meskipun pihak internal Chelsea meyakini tengah pekan ini konsorsium yang dipimpin Todd Boehly akan diresmikan menjadi pemilik baru klub.

Kesepakatan penjualan Chelsea senilai £4.25bn antara Boehly dkk dengan Roman Abramovich sudah terjadi.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris, 3 Tim Degradasi dan Daftar Klub Ke Liga Champions, Liga Europa, dan UECL

Namun, kesepakatan yang diusulkan menunggu persetujuan oleh pemerintah dan Liga Premier sebelum dapat diselesaikan.

Menurut BBC, Pemerintah akan memberikan lampu hijau kepada Chelsea dalam waktu 24 jam yang akan datang Selasa 24 Mei 2022.

Kesepakatan itu bisa saja batal andai Pemerintah Portugal tidak memberikan restu.

Seperti dilansir dari football.london banyak kabar yang beredar jika persetujuan pembelian Chelsea harus menunggu restu dari Pemerintah Portugal.

Dan inilah alasannya.

Baca Juga: Sosok Mike Penrose Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Chelsea Tidak Bangkrut Mantan Kepala Eksekutif UNICEF

Roman Abramovich pemelik Chelsea sebelumnya pernah dibekukan visa di Inggris.

Hal itu membuat taipan Rusia itu mengurus visa untuk menjadi warga negara Uni Eropa melalui negara Portugal.

Permohonan Abramovich berhasil dengan menggunakan hukum Portugis yang menawarkan naturalisasi kepada keturunan Yahudi Sephardic, yang diusir dari semenanjung Iberia selama Inkuisisi.

Karena itu, pembelian Chelsea dikabarkan harus mendapatkan persetujuan dari Portugal dan Uni Eropa karena Abramovich adalah warga negara Portugis.

 

Restu dari Portugal itu tetap diyakini akan segera keluar, dan Chelsea akan memiliki pemilik baru pada pertengahan pekan ini.

Seperti diketahui, dalam perburuan kepemilikan Chelsea, konsorsium asal Amerika yang dipimpin Todd Boehly mendapatkan persaingan dari Sir Jim Ratcliffe, pihak yang dipimpin oleh Stephen Pagliuca dan Sir Martin Broughton.

Baca Juga: Tak Punya Duit, Barcelona Nyerah Kejar Striker Bidikan Chelsea

Namun, Boehly berhasil memiliki Chelsea setelah hampir empat bulan sejak Abramovich menjual The Blues setelah sanksi yang dijatuhkan kepadanya oleh pemerintah setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Grup kepemilikan termasuk Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter dan Hansjorg Wyss, yang hadir di Stamford Bridge dalam pertandingan the Blues melawan Watford pada hari terakhir musim Liga Premier.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Chelsea awal bulan ini untuk mengkonfirmasi tawaran sukses Bohely dan Clearlake, itu menguraikan rincian pengambilalihan di tempat. 

"Klub Sepak Bola Chelsea dapat mengonfirmasi bahwa persyaratan telah disepakati untuk grup kepemilikan baru, yang dipimpin oleh Todd Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter dan Hansjorg Wyss, untuk mengakuisisi Klub.

"Dari total investasi yang dilakukan, £2,5 miliar akan digunakan untuk membeli saham di Klub dan hasil tersebut akan disimpan ke rekening bank Inggris yang dibekukan dengan maksud untuk disumbangkan 100% untuk tujuan amal sebagaimana dikonfirmasi oleh Roman Abramovich.

“Persetujuan Pemerintah Inggris akan diperlukan agar dana tersebut dapat ditransfer dari rekening bank Inggris yang dibekukan. Selain itu, pemilik baru yang diusulkan akan memberikan £ 1,75 miliar dalam investasi lebih lanjut untuk kepentingan Klub.

Baca Juga: Piala AFF 2022 Kini Bersama Mitsubishi Electric, Ini Tanggal dan Format Baru Kompetisi Sepakbola se ASEAN

“Ini termasuk investasi di Stamford Bridge, Akademi, Tim Wanita dan Kingsmeadow dan melanjutkan pendanaan untuk Chelsea Foundation. Penjualan diharapkan selesai pada akhir Mei dengan tunduk pada semua persetujuan peraturan yang diperlukan. Rincian lebih lanjut akan diberikan pada saat itu.” itulah bunyi pernyataan Chelsea.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: BBC Football London

Tags

Terkini

Terpopuler