Kosovo, yang mayoritas penduduknya sekuler, memiliki lebih dari 90 persen penduduknya yang beragama Islam.
Sebelum pertandingan, banyak pendukung perjuangan Palestina di media sosial menyuarakan tuntutan agar Kosovo melarang tim Israel memasuki negara tersebut.
Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mencerminkan kompleksitas politik dan agama di kawasan tersebut, memperlihatkan dampak konflik di Timur Tengah yang menciptakan ketegangan di lapangan sepak bola.***