Jurnal Ngawi - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kini tengah menjadi sorotan dan diisukan akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Kabar tersebut mencuat setelah beberapa partai politik (parpol) mendekati Khofifah dan menjalin komunikasi ihwal peluangnya menjadi cawapres.
Pada awal Agustus 2023, Khofifah telah mengonfirmasi bahwa beberapa parpol telah menghubunginya untuk membahas kemungkinan pencalonannya sebagai cawapres. Namun, dia menegaskan bahwa keputusan akhirnya akan bergantung pada proses konfirmasi dan klarifikasi bersama para ulama serta para kiai.
"Saya akan sowan minta pendapat dan nasihat para ulama, para kiai," ujar Khofifah, yang juga merupakan pengurus di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Baca Juga: 3 Calon Potensial Gubernur Jawa Timur Posisi Petahana Khofifah Indar Parawansa Bisa Goyah
Meskipun elektabilitas Khofifah sebagai cawapres cukup tinggi, dia belum memutuskan apakah akan tetap mengabdi di Jawa Timur atau memilih perjalanan politik ke tingkat nasional.
Rekomendasi dari para ulama dan hasil komunikasi dengan parpol akan menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan tersebut.
Menurut survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset, elektabilitas Khofifah sebagai bakal cawapres berada dalam posisi yang cukup baik.
Baca Juga: Pertamina Usulkan Hapus Pertalite ke Pertamax Green 92 Demi Lingkungan
Dalam survei New Indonesia Research and Consulting pada Juli 2023, dia menduduki peringkat kesembilan dengan elektabilitas mencapai 2,3 persen. Bahkan, elektabilitasnya lebih tinggi dari beberapa tokoh nasional terkemuka.
Meskipun masih menunggu rekomendasi dari para ulama, Khofifah terus mendapatkan dukungan dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kandidat potensial dalam pertarungan politik nasional. Dalam beberapa survei, dia bahkan unggul dari beberapa nama besar lainnya.
Sebagai seorang politikus yang berpengalaman dan memiliki dukungan yang kuat di Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa adalah salah satu tokoh yang patut diperhitungkan dalam persaingan politik nasional menjelang Pemilu 2024.***