Diprediksi Kemarau Panjang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Ajak Warga Shalat Istisqo'

- 4 September 2023, 08:53 WIB
Gubernur Khofifah saat melihat kebakaran hutan dari udara
Gubernur Khofifah saat melihat kebakaran hutan dari udara /Humas Pemprov Jatim

JURNAL NGAWI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jatim untuk melaksanakan sholat minta hujan atau shalat istisqa. Pasalnya musim kemaru ini diprediksi akan terjadi lama atau kemarau kering.

 

"Ada prediksi kemarau saat ini kemarau kering dan potensi lama. Oleh karena itu saya mohon masyarakat Jatim melakukan sholat istisqa (minta hujan). Bisa dilaksanakan di tanah lapang maupun halaman luar masjid," seru Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga ia tuangkan dalam unggahan instagram pribadinya, Sabtu (2/9).

Orang nomor satu di Jawa Timur itu melihat kondisi belum turunnya hujan secara berkepanjangan ini, Gubernur Khofifah secara khusus menyerukan agar masyarakat mulai melakukan Sholat Istisqo' untuk memohon diturunkan hujan. Utamanya, bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Arjuno dan daerah yang mengalami kekeringan.

Baca Juga: Hasil Survei Gubernur Jawa Timur ini Nama Calon Lawan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

"Dengan kondisi ini kami melihat bahwa sudah saatnya kita melakukan Sholat Istisqo' untuk meminta hujan. Apalagi di kawasan hutan ini sudah 10 hari tidak hujan," tutur Khofifah.

Ditambahkan, Sholat Istisqo' ini bisa dilakukan masyarakat berbasis lapangan atau halaman masjid yang terbuka. Ia menegaskan, bahwa ini juga merupakan upaya untuk memadamkan karhutla.

"Selain upaya fisik, mari kita memulai Sholat Istisqo'. Mudahan-mudahan Allah segera menurunkan hujan yang barokah. Yang bisa memadamkan karhutla dan memberikan sumber air kehidupan bagi masyarakat Jatim," harapnya.

Khofifah Indar Parawansa Pimpin Operasi Karhutla di Gunung Arjuno

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Gunung Arjuno dengan menggunakan teknik water bombing pada Sabtu (2/9/2023) sore.

Baca Juga: Emil Dardak Bayangi Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa Peluang Besar Maju Sendiri di Pilgub Jatim 2024

Secara langsung, Gubernur Khofifah melakukan pemantauan udara kondisi terkini karhutla di Gunung Arjuno yang masuk dalam kawasan Tahura R Soeryo tersebut. Tampak bahwa beberapa kawasan memang masih terdapat titik kobaran api khususnya di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari dan bahkan merembet ke arah Kabupaten Pasuruan.

Untuk itu, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BNPB untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan teknis water bombing. Ini karena api yang merembet ke wilayah Kab. Pasuruan tersebut hingga sore hari ini tercatat telah meluas hingga 1.200 ha dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya.

"Jadi selama perjalanan kunker kemarin saya terus koordinasi di grup Jatim Tangguh terkait kondisi karhutla di Arjuno ini. Kami telah berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter. Alhamdulillah hari ini bantuan Helikopter dari BNPB sudah mulai beroperasi," terang Gubernur Khofifah.

"Mereka sudah melakukan observasi sejak tanggal 31 Agustus 2023 di titik-titik api yang muncul terutama di titik yang sulit untuk dilakukan pemadaman secara manual. Setelah observasi pandangan mata dan pemetaan itu, maka hari ini sudah langsung mulai melakukan water bombing sebanyak 13 rit dengan sekali melepas air sebanyak 800 liter," lanjutnya.

Penyiraman udara ini sendiri telah dilakukan di area kawasan Tahura termasuk Desa Cendono Kabupaten Pasuruan dan Desa Toyomarto Kab. Malang yang mencakup tiga hot spot di wilayah Singosari Kab. Malang dan Desa Tambaksari Kec. Purwodadi Pasuruan.

Baca Juga: 3 Calon Potensial Gubernur Jawa Timur Posisi Petahana Khofifah Indar Parawansa Bisa Goyah

Selain pemadaman melalui udara, pemadaman secara manual juga masih terus dilakukan. Tercatat 350 orang personil gabungan dari personil Tahura R Soerjo yang bekerja sama dengan masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan didukung oleh BPBD Prov Jatim, BPBD Kab. Pasuruan, BPBD Kab. Malang, TNI dan Polri telah dikerahkan.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah bahwa kondisi karhutla ini memang cukup genting dan patut disikapi dengan sigap. Terutama karena cuaca yang memang tengah dilanda elnino yang bahkan menyebabkan dalam 10 hari belakangan tidak turun hujan di area hutan Gunung Arjuno. Sehingga menyebabkan kondisi karhutla semakin parah.

"Dan kalau kita melihat tadi titik apinya masih cukup panjang. Saya potret tadi titik apinya, kalau tidak ketemu batu atau batas yang disiapkan maka api itu akan terus menjalar dan meluas area yang terbakar," tegasnya.

Perburuan Liar Penyebab Karhutla di Gunung Arjuno

Tidak hanya faktor alam, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan juga laporan yang dihimpun Dinas Kehutanan Jatim, disinyalir penyebab karhutla di lereng Arjuno ini salah satunya adalah perburuan liar.

Pasalnya pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja melakukan pembakaran semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.

 

 

Terkait hal ini, Gubernur Khofifah mengimbau khusus masyarakat untuk menghentikan kegiatan perburuan liar. Sebab tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.

"Maka apa yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," tegas Khofifah.

Di akhir, Gubernur Khofifah kembali berterima kasih kepada tim BNPB yang sudah mengirimkan bantuan tim dan helikopter untuk bisa melakukan water bombing. Juga terima kasih atas ikhtiar dari seluruh pihak, utamanya masyarakat sekitar hutan yang turut membantu dalam pembuatan titik-titik pembatas api.

"Kami berharap bisa dapat bantuan tambahan water bombing lagi supaya lebih cepat proses untuk bisa melakukan pembasahan yang mana bisa mempercepat upaya pemadaman Karhutla di Gunung Arjuno ini," pungkasnya.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: Pemprof Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x