Makam Ponpes Tebuireng: Jujugan Peziarah Wisata Religi di Kabupaten Jombang

- 20 April 2024, 16:12 WIB
Komplek makam gus dur presiden Indonesia ke 4
Komplek makam gus dur presiden Indonesia ke 4 /

JURNAL NGAWI - Kabupaten Jombang, dikenal sebagai Kota Santri dengan slogannya yang menggambarkan kebersihan, keindahan, dan kenyamanan. Wilayah ini bukan hanya terkenal dengan kekayaan alamnya, tetapi juga sebagai tempat lahirnya sejumlah pahlawan nasional dan tokoh agama Islam yang berpengaruh.

Salah satu tempat yang menjadi pusat perhatian adalah Kompleks Makam Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Di sini, bersemayam pahlawan nasional sekaligus pendiri Ponpes Tebuireng yang juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy'ari.

Hadratusy Syekh, demikian ia dijuluki karena kepakarannya dalam ilmu agama, hafalan atas Kutubussittah (enam kitab hadits), serta gelar Syaikhul Masyayikh yang menandakan kedudukannya sebagai guru para guru. Kompleks makam ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pahlawan nasional lainnya, seperti KH A Wahid Hasyim, yang merupakan Menteri Agama RI pertama dan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Destinasi Wisata Religi Yang Ada Di Ponorogo, Menawarkan Kekayaan Spiritual Yang Beragam

Putra sulung dari Hadratusy Syekh, KH A Wahid Hasyim, tidak hanya dikenal sebagai seorang politisi dan pemimpin, tetapi juga sebagai pelopor pengenalan ilmu umum di pondok pesantren serta penggagas sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa". Jejak-jejak pemikirannya masih terasa kuat dalam pondok pesantren hingga saat ini.

Selain itu, Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur, juga memiliki hubungan erat dengan Ponpes Tebuireng. Gus Dur, putra dari KH A Wahid Hasyim, tidak hanya menjadi pengasuh Ponpes Tebuireng dari masa ke masa, tetapi juga merupakan bagian dari garis keturunan Hadratusy Syekh Hasyim Asy'ari. Kepulangannya yang disemayamkan di dekat makam ayah dan kakeknya menjadikan kompleks makam Ponpes Tebuireng sebagai destinasi wisata religi yang semakin populer.

Kompleks makam ini tidak hanya menarik peziarah lokal, tetapi juga menjadi salah satu rute wajib bagi peziarah Wali Songo dan para peziarah wali lainnya di Jawa Timur. Keberadaan kawasan wisata religi yang berfokus pada makam Gus Dur juga memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah Islam di Indonesia.

Di samping kompleks makam, terdapat juga Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari yang menjadi salah satu daya tarik utama di kawasan tersebut. Museum berbentuk piramida yang unik ini merupakan inisiatif dari KH Salahuddin Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Sholah, adik dari Gus Dur dan pengasuh Ponpes Tebuireng pada masa tertentu. Museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk mempelajari sejarah dan warisan intelektual Islam di Indonesia, tetapi juga menjadi pengingat akan perjalanan panjang perjuangan para tokoh agama dan pahlawan nasional dalam membangun bangsa ini.

Kompleks Makam Ponpes Tebuireng tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tokoh-tokoh besar, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah kebangsaan Indonesia. Kehadirannya yang kental dengan nuansa keagamaan dan keilmuan menjadikannya bukan hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai tempat pembelajaran dan refleksi bagi generasi masa kini dan mendatang.***

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x