Naskah Khutbah Jumat Tema Agar Puasa Ramadhan Hasilkan Ketakwaan

- 31 Maret 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat Bahasa Indonesia tema Agar Puasa Ramadhan Hasilkan Ketakwaan
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat Bahasa Indonesia tema Agar Puasa Ramadhan Hasilkan Ketakwaan /Pixabay/Dian A Yidianto.

Kaum muslimin sidang Jum’ah Rahimakumullah

Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala laragan-Nya, karena tidak ada bekal yang paling baik kita bawa ke hadapan Allah SWT, kecuali takwa kita kepada-Nya.

Kaum muslimin sidang Jum’ah rahimakumullah

Salah satu cara untuk meningkatkan takwa adalah dengan menjalankan puasa Ramadhan sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.

Untuk mendapatkan hasil takwa, minimal seseorang harus menjalankan dua hal. Melalui dua hal ini, insyaallah, seseorang tidak akan disibukkan oleh perdebatan lailatul qadar. Seseroang yang berpuasa dengan masih berdebat tentang lailatul Qadar biasanya adalah mereka yang kurang menjalankan dua hal tersebut. Perlu diketahui, menurut Imam al-Ghazali dan juga Syeikh Abu al-Hasan al-Syadzili berdasar pengalaman beliau berdua, jika puasa diawali hari selasa (seperti yang kita lakukan saat ini), maka lailatul Qadar akan jatuh pada malam ke 27 Ramadhan .

Apa dua hal tersebut? dan dari mana argumentasi dua hal tersebut. Barangkali kita belum memenuhi dua hal tersebut, mari kita bersama-sama, mumpung Ramadhan belum selesai, kita perbaiki bersama. Apakah dua hal tersebut? Dua hal tersebut adalah iman dan instropeksi diri. Dua hal tersebut diambil dari hadis Rasulullah SAW.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barangsiapa yang berpuasa dilandasi oleh iman dan instropeksi diri, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: nuponorogo.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah