KNKT Rilis Sepanjang 2021 Angka Kecelakaan Moda Pelayaran Naik

- 21 Desember 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi kecelakaan laut.
Ilustrasi kecelakaan laut. /Pixabay/dimitris vetsikas/

JURNAL NGAWI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) rilis hasil capaian kinerja KNKT selama 2021. Hasil capaian KNKT tersebut jadi rekomendasi pihak-pihak yang terkait dari permasalahan kecelakaan untuk meningkatkan faktor keselamatan.

Sebagaimana tugas dan fungsi yang dijalankan KNKT sebagai lembaga yang menjamin keselamatan dan perbaikan layanan transportasi Indonesia kepada masyarakat.

KNKT pun mencatat bahwa sepanjang 2021 moda pelayaran menyumbang angka terbesar pada kecelakaan transportasi yang di investigasi oleh KNKT.

Baca Juga: Kapal Pengangkut PMI Karam di Laut 19 Meninggal, Christina Aryani DPR RI Kritik Keras

"Investigasi kecelakaan untuk moda pelayaran berjumlah 19 kasus, angka ini meningkat apabila dibandingkan tahun sebelumnya (2020) yang hanya 12 kasus. Keselamatan kapal penangkap ikan menjadi isu penting sepanjang 2021 ini, total meninggal dunia dan hilang dari kecelakaan tersebut mencapai 342 jiwa," ungkap Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam kegiatan media rilis akhir tahun, capaian kinerja KNKT 2021 yang dilaksanakan pada 20 Desember 2021.

Lebih lanjut Soerjanto menjabarkan, kasus perahu gako yang sebenarnya tidak masuk ke dalam kriteria investigasi KNKT namun pemerintah pusat dan pemerintah daerah meminta KNKT untuk melakukan investigasi pada 15 Mei 2021, dan kasus tenggelamnya kapal motor penumpang Yunicee yang terjadi pada 29 Juni 2021 menjadi kasus kecelakaan yang paling menonjol sepanjang tahun 2021 pada moda pelayaran.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Omicron, Mendagri Dorong Pemerintah Daerah Lakukan Tiga Prinsip

Jumlah kecelakaan yang di investigasi KNKT berikutnya adalah moda penerbangan dengan 18 kasus dan 9 diantaranya merupakan kecelakaan serius. Kecelakaan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC yang terjadi pada 9 Januari 2021 menjadi kejadian yang paling menonjol dengan korban kecelakaan sebanyak 56 jiwa.

"Hingga saat ini proses investigasi kejadian tersebut masih berlangsung dengan melibatkan NTSB (Amerika), TSIB (Singapura) dan AAIB (Inggris). KNKT berharap investigasi kejadian tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2022," ujar Soerjanto.

Angka yang sama juga didapati oleh moda lalu lintas dan angkutan jalan yakni sebanyak 18 kasus kecelakaan diinvestigasi. Data KNKT menunjukkan bahwa terdapat 6 titik Daerah Rawan Kecelakaan (DRK) yang kerap kali terjadi yaitu di Tikungan Harmoko, Fly Over Kretek, Kertek Wonosobo, Dieng, Cangar dan Turunan Salib Putih Salatiga.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir

Sumber: infopublik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah