JURNAL NGAWI - Sate ayam memang sudah menjadi salah satu kuliner favorit di Indonesia, namun keistimewaan sate ayam Ponorogo memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pecinta kuliner. Di kota yang terkenal dengan kesenian reognya ini, terdapat tiga varian sate ayam yang patut untuk dicicipi.
Perbedaan mendasar dari sate ayam Ponorogo dengan sate ayam daerah lain terletak pada dua aspek utama, yaitu bentuk daging dan bumbu yang digunakan.
Dalam hal bentuk daging, sate ayam Ponorogo tidak menggunakan daging yang dipotong dadu, melainkan disayat atau difillet sehingga menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk dan tanpa lemak.
Sedangkan dari segi bumbu, sate ayam Ponorogo menggunakan bahan dasar saus atau sambal kacang yang khas, meskipun setiap varian memiliki nuansa yang berbeda.
Baca Juga: Fakta Menarik Jenang Mirah: Oleh-oleh Khas Ponorogo yang Sudah Mendunia
1. Sate Ayam Gang Sate (H. Tukri Sobikun)
Sate ayam Pak Tukri, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sate Ayam Gang Sate, merupakan varian sate kelas atas di Ponorogo. Dengan ukuran yang paling besar di antara varian lainnya, sate ini cocok bagi mereka yang menyukai porsi besar. Proses pengolahan yang unik dengan dibacem dan diasap terlebih dahulu sebelum dibakar menjadikan sate ini tahan hingga seminggu. Hal ini membuat Sate Ayam Gang Sate menjadi pilihan oleh-oleh yang populer bagi para wisatawan yang berkunjung ke Ponorogo.
2. Sate Ayam Ngepos
Berlokasi di Kelurahan Purbosuman, Sate Ayam Ngepos atau sering disebut Sate Ayam Purbosuman menawarkan cita rasa yang lezat dan juicy. Dibakar secara langsung dengan bumbu bakar berupa kecap dan minyak sayur, sate ini disajikan dengan siraman saus kacang yang gurih. Jika Anda ingin merasakan kelezatan sate ayam Ponorogo secara langsung, Sate Ayam Ngepos adalah opsi yang sangat direkomendasikan.