"Jumlah kenaikan kasus ini setelah kami lakukan pemeriksaan tes PCR kepada kontak erat," kata Yudono, Sabtu 29 Januari 2022
Yudono mengaku, hingga saat ini belum mengetahui varian covid-19 apa yang memapar siswa hingga guru di sekolah tersebut.
Pihaknya mengklaim, sudah mengambil dan mengirim sampel spesimen virus ke Laboratorium Institute Of Tropical Disiase (ITD) Universitas Airlangga (Unair) untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).
Baca Juga: Pengamen di Ngawi Minum Arak Lalu Merampas Tas Santri, ini Fakta Urutan Reka Ulang Gamblangnya
"Soal variannya kami belum mengetahui secara pasti, karena sampai sekarang kami masih menunggu hasilnya," papar Yudono.
Dengan adanya klaster sekolah di SMPN 5 Ngawi, Dinas Kesehatan sudah merekomendasikan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) agar dihentikan sementara sampai 14 hari ke depan.
Dia menyebut untuk siswa dan guru yang positif Covid-19 mayoritas tak bergejala.
Isolasi pada siswa dan guru saat ini dilakukan dengan pengawasan pengawasan dari puskesmas sekitar, dan sebagian ada yang mendapatkan perawatan di ruang isolasi RS At Tin Husada Ngawi.***