Network
JURNAL NGAWI - Pada musim panen padi di Ngawi, Jawa Timur, Para petani di daerah tersebut telah mengadopsi solusi modern dengan mengggunakan mesin Combine Harvester untuk meningkatkan efisiensi dan mengatasi tantangan dalam proses pemanenan padi.
Panen padi merupakan momen penting bagi petani, namun panen yang dilakukan secara manual dengan menggunakan ani-ani, arit, atau sabit memiliki beberapa kendala, seperti kebutuhan tenaga kerja yang besar, waktu yang lama, dan biaya yang cukup tinggi.
Di samping itu, penurunan jumlah buruh tani/panen menyebabkan antrian panen yang panjang, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan hasil panen.
Untuk mengatasi masalah ini, petani di Ngawi telah beralih ke penggunaan Combine Harvester. Alat pertanian modern ini tidak hanya mempercepat waktu pemanenan, tetapi juga dapat mengurangi biaya upah buruh tani secara signifikan.
Baca Juga: Produksi Beras Jatim 2023 Meningkat Drastis 5,54 Juta Ton, Meskipun Luas Lahan Panen Padi Turun
Baca Juga: 5 Varietas Benih Padi Unggul Dijamin Hasil Panen Memuaskan
Penggunaan Combine Harvester selama 2 jam setara dengan pekerjaan 6 orang buruh tani selama 7 jam, menghemat tenaga kerja dan biaya yang dikeluarkan.
Combine Harvester, yang memiliki tiga fungsi utama sebagai alat panen, alat perontok padi, dan alat pembajak sawah, menggunakan pisau panjang sekitar 120 cm untuk memotong padi secara otomatis.
Mesin ini mampu memotong padi dengan kecepatan hingga 50% lebih efisien dibandingkan dengan pekerjaan manual. Selain itu, sebagai alat pembajak sawah, Combine Harvester juga membantu membalikkan tanah dengan gigi panjang berporos.
