Network
JURNAL NGAWI - Bupati Ngawi, Oni Anwar Harsono, telah mengumumkan langkah-langkah untuk membantu petani di daerahnya yang terdampak banjir. Melalui kebijakan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), pemerintah berharap dapat membantu petani meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam seperti banjir.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya antisipatif pemerintah pusat dalam menghadapi risiko gagal panen yang seringkali dialami petani.
Menurut Bupati Oni Anwar Harsono, petani yang mengalami kejadian banjir di daerahnya dapat mengajukan asuransi tani ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
"Kami ingin memastikan bahwa petani mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan dalam menghadapi situasi sulit seperti ini," ujarnya saat meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di Ngawi pada hari Senin (11/03).
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi menunjukkan bahwa sekitar 1.393 hektar area sawah di Kecamatan Kwadungan telah terendam banjir.
Keadaan ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan penurunan kualitas hasil pertanian, terutama karena sawah yang terendam tersebut sudah dalam fase siap panen.
Bupati juga menambahkan bahwa seluruh petani di Kecamatan Kwadungan telah terdaftar sebagai peserta AUTP, mengingat wilayah tersebut dikenal sebagai zona rawan banjir di Kabupaten Ngawi.
"Saat ini, harapan kita adalah agar air segera surut sehingga bulir padi siap panen tidak terlalu lama terendam air," ungkap Bupati, menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi petani yang sedang mengalami kesulitan.
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai Perlindungan Petani
AUTP merupakan program perlindungan yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI. Program ini dirancang khusus untuk melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama atau bencana alam.
