Ini Amalan Rebo Wekasan dalam Buku “Kanzun Najah” Karangan Syekh Abdul Hamid Kudus

- 1 September 2022, 14:12 WIB
Rebo Wekasan 2022
Rebo Wekasan 2022 /Pixabay/surgull01/

JURNAL NGAWI - Rebo Wekasan menjadi hari yang dipercaya masyarakat menjadi hari yang sakral. Banyak kepercayaan-kepercayaan yang lahir. 

Namun menilik sejarahnya pada hari ini, Rebo wekasan (hari rabu yang penghabisan dari bulan kedua) sendiri menurut Denys Lombard (1996) dalam bukunya yang berjudul "Nusa Jawa 2: Silang Budaya" yaitu bulan Safar merupakan kutub negatif. Orang tidak keluar rumah dan menghindari segala kegiatan, untuk mengenang Nabi Muhammad sakit. Hari itu juga merupakan hari yang kurang baik menurut penanggalan pra Islam.

Baca Juga: Rebo Wekasan, Makna, Amalan, Kepercayaan, dan Menjadi Tradisi bagi Sebagian Masyarakat Indonesia

Dalam buku “Kanzun Najah” karangan Syekh Abdul Hamid Kudus diterangkan bahwa telah berkata sebagian ulama ‘arifin dari ahli mukasyafah (sebutan ulama sufi tingkat tinggi), bahwa setiap hari Rabu di akhir bulan Shafar diturunkan ke bumi sebanyak 360.000 malapetaka dan 20.000 macam bencana.

Bagi orang yang melaksanakan shalat Rebo Wekasan atau shalat tolak bala’ pada hari tersebut sebanyak 4 raka’at satu kali salam atau 2 kali salam dan pada setiap raka’at setelah membaca surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat al-Kautsar 17 kali, surat al-Ikhlas 5 kali, surat al-Falaq 2 kali dan surat an-Nas 1 kali, setelah selesai shalat dilanjutkan membaca do’a tolak bala’, maka orang tersebut akan terbebas dari semua malapetaka dan bencana yang sangat dahsyat tersebut.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Asal Usul Kota Surabaya, Catatan Sejarah Menyebut Dimulai dari Tahun 1200 Masehi

Itu merupakan amalan yang dapat dibaca dan dilaksanakan menurut Syekh Abdul Hamid Kudus dalam menanggapi Rebo Wekasan.***

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah