JURNAL NGAWI - Bung Towel pengamat dan pemerhati sepakbola Indonesia menyebut Yunus Nusi dan seorang anggota Exco PSSI sedang melakukan upaya kudeta terhadap Iwan Bule. Untuk memenangkan KLB PSSI mendatang.
Pada hari yang sama ketika Timnas Indonesia bertarung melawan Kamboja di Piala AFF.
Di FX Senayan, sedang terjadi ‘transaksi politik’ yang dilakukan oleh Yunus Nusi dan seorang anggota Exco PSSI berinisial JR.
Keduanya ditengarai sedang mengamankan suara voters alias pemilik suara dalam KLB PSSI mendatang. Untuk memilih ketum PSSI baru yang sudah mereka rancang.
Hal ini dikatakan oleh pengamat sepak bola nasional Bung Towel di dalam kanal YT pribadinya.
“Ini informasi A1. Jadi ketika Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF (Jumat lalu) melawan Kamboja.”
“Di balik itu ternyata ada “pengkhianatan dan kudeta”. Ada manuver busuk yang dilakukan oleh sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI.”
“Mereka mengumpulkan para voters, jadi melakukan kasak-kusuk, melakukan manuver di belakang ketua umumnya,” jelas Bung Towel
“Kebusukan ini yang mau saya ceritakan agar publik tahu betapa perilaku elite sepak bola Indonesia seperti itu. Apalagi bakal ada KLB di awal tahun,” lanjut Bung Towel.
“Buat saya ini adalah sifat yang tidak terpuji. ‘Pengkhianatan’ dalam organisai. Menusuk dari belakang. Manuver busuk. Hanya mementingkan diri sendiri,” kesalnya.
Motif lain yang diduga adalah kedua orang tersebut sedang mengincar posisi penting dalam kepengurusan PSSI mendatang.
Publik sepak bola nasional turut mencurigai bahwa aksi ini dilakukan untuk membuka jalan ‘Geng Lama’ kembali memegang kendali PSSI.***