JURNAL NGAWI - Olympique Lyonnais, atau yang biasa disebut Lyon, adalah klub sepak bola yang pernah menggema di seluruh Prancis dan Eropa. Namun, saat ini, mereka menghadapi masa sulit yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Lyon adalah salah satu klub tertua dan tersukses di Prancis. Mereka pernah mengukir sejarah gemilang pada awal tahun 2000-an, dengan meraih gelar juara Ligue 1 selama tujuh musim beruntun, dari 2001 hingga 2008. Mereka adalah raja Prancis saat itu.
Namun, dua bulan sejak bergulirnya musim 2023/2024 Ligue 1, Lyon belum berhasil meraih satu pun kemenangan. Fenomena yang sangat mencengangkan mengingat mereka memiliki sejarah panjang sebagai pesaing papan atas liga utama Prancis dan peserta kompetisi Eropa.
Baca Juga: Sejarah Manchester United: Dari Kumpulan Buruh Rel Kereta Api hingga Raksasa Sepak Bola Dunia
Kehadiran John Textor, seorang pebisnis asal Amerika Serikat, yang menggantikan Jean-Michel Aulas sebagai pemilik klub belum memberikan hasil yang diharapkan.
Performa buruk yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, telah menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya menjadi pemicu kejatuhan Olympique Lyon.
Dari delapan pertandingan yang sudah mereka lakoni di musim 23/24, tidak ada satu pun kemenangan yang berhasil mereka raih. Mereka sekarang terpojok di zona degradasi, berada di posisi 17 dengan hanya mengumpulkan 3 poin dari tiga hasil imbang.
Untuk musim 2023/2024, Lyon lebih fokus mendatangkan pemain bertahan, seperti Paul Akouokou dari Real Betis dan Clinton Mata dari Club Brugge.