JURNAL NGAWI - Fenomena menurunnya tingkat kelahiran di banyak negara maju telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan dalam beberapa dekade terakhir. Banyak orang bertanya-tanya mengapa masyarakat di negara-negara maju tampak enggan untuk memiliki anak.
Apakah hal ini merupakan perkembangan alamiah ataukah ada faktor-faktor tertentu yang mendorong penurunan angka kelahiran?
Artikel ini akan membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan fenomena ini, menggali penyebab-penyebabnya, serta dampaknya terhadap negara-negara maju tersebut.
Baca Juga: 8 Ramalan The Simpsons yang Telah Terjadi di Tahun 2023
I. Penurunan Angka Kelahiran di Negara-Negara Maju
Penurunan angka kelahiran di negara-negara maju merupakan permasalahan serius yang telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir. Angka kelahiran yang rendah berarti bahwa masyarakat di negara-negara ini memiliki lebih sedikit anak dibandingkan generasi sebelumnya.
Misalnya, Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan banyak negara Eropa lainnya mengalami penurunan drastis dalam tingkat kelahiran. Dalam bagian ini, kita akan melihat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan angka kelahiran ini.
II. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Angka Kelahiran
1. Perubahan Nilai dan Prioritas
Salah satu faktor utama penurunan angka kelahiran adalah perubahan nilai dan prioritas di masyarakat negara-negara maju. Banyak orang, terutama wanita, sekarang lebih fokus pada pendidikan, karier, dan pengembangan diri pribadi.
Dalam lingkungan yang menekankan kesetaraan gender dan peluang yang sama, memiliki anak bisa dianggap sebagai hambatan dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut.