Sosok Mike Penrose Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Chelsea Tidak Bangkrut Mantan Kepala Eksekutif UNICEF

18 Mei 2022, 09:17 WIB
Inilah Mike Penrose Mantan Kepala Eksekutif UNICEF yang tangani hasil penjualan Chelsea untuk korban invasi Rusia di Ukraina /twitter @penrosemike

JURNAL NGAWI - Inilah sosok Mike Penrose mantan Kepala Eksekutif UNICEF yang akan mengelola keuangan hasil penjualan Chelsea dari Roman Abramovich.

Ada pertaruhan nyawa dari Mike Penrose dalam ketegangan pembelian Chelsea oleh konsorsium Amerika Todd Boehly.

Mike Penrose yang memberikan jaminan kepada Pemerintah Inggris terkait hasil penjualan Chelsea agar tidak mengalir ke tangan Abramovich.

Sebelumnya, jajaran Pemerintah Inggris meragukan keinginan Abramovich yang akan menyalurkan semua hasil penjualan Chelsea pada korban invasi Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Chelsea Dapat Lampu Hijau dari Pemerintah Inggris, Nyawa Mantan Eksekutif UNICEF Dipertaruhkan

Abramovich yang ingin membuat badan amal mandiri ditentang Pemerintah Inggris.

Situasi tegang yang sempat muncul kabar Chelsea bisa saja bangkrut karena batas pengambil alihan klub sepakbola asal Inggris itu adalah 13 Mei.

Namun, tidak berselang lama dalam ketegangan pembelian Chelsea oleh Todd Boehly dari Abramovich itu muncul sosok Mike Penrose.

Mike Penrose merupakan mantan Kepala Eksekutif UNICEF yang dipilih Abramovich untuk mengelola uang senilai £2,5 miliar hasil penjualan Chelsea.

Kehadiran Mike Penrose yang membuat Pemerintah Inggris melunak, dan lampu hijau telah diberikan kepada Todd Boehly dkk untuk memiliki Chelsea sebelum tanggal 31 Mei mendatang.

Seperti dilansir jurnalngawi.com dari telegraph, Mike Penrose telah menulis surat kepada Pemerintah yang menjanjikan Roman Abramovich tidak dapat mengambil manfaat dari kesepakatan itu.

Penrose mengatakan dia telah memberikan presentasi rinci kepada Pemerintah Inggris tentang bagaimana badan amal itu akan bekerja.

Baca Juga: Chelsea Terancam Bangkrut, Perselisihan antara Abramovich dengan Pemerintah Inggris inilah Penyebabnya

Presentasi itu termasuk janji bahwa Abramovich dan rekan-rekannya tidak akan mendapat manfaat dari hasil penjualan klub ke konsorsium Amerika.

"Tidak ada orang yang memiliki asosiasi akan dipekerjakan untuk melakukan apa pun," katanya.

"Tidak ada yang bisa menerima keuntungan finansial dari ini sama sekali," tambah Penrose.

Penrose bahkan memberikan jaminan pertaruhkan nyawanya dalam pengelolaan hasil penjualan Chelsea tersebut.

Dia akan bersikeras tidak akan terlibat jika Abramovich atau rekan-rekannya mau memberikan masukan ketika badan amal itu akhirnya diluncurkan.

Penrose dikabarkan telah menyerahkan dokumen yang menguraikan rencana untuk penggunaan hasil penjualan Chelsea itu kepada Pemerintah Inggris.

 

Penrose dalam keterangannya mengaku belum pernah bertemu dengan Abramovich.

Namun, hubungan mereka terjadi lantaran Penrose adalah mantan Ketua Soccer Aid.

Mike Penrose, seorang eksekutif amal kemanusiaan yang pertama kali berhubungan dengan Chelsea saat memimpin Soccer Aid.

"Saya belum pernah bertemu dengannya (Roman Abramovich,red). Saya tidak pernah berbicara dengannya. Mereka (Bruce Buck dan juru bicara Abramovich) menghubungi saya karena saya adalah CEO Unicef ​​UK, saya adalah CEO Action Contre La Faim CEO, saya adalah direktur Kemanusiaan Global untuk Save the Children, dan ketua Soccer Aid," katanya.

Baca Juga: Ini yang Akan Dilakukan Timnas Indonesia U-23 Hadapi Thailand agar Final Piala AFF Lalu Tak Terulang

"Mereka menghubungi saya untuk melakukan ini, jadi saya membuat ini secara mandiri atas inisiatif saya sendiri. Semua yang saya miliki pernah dilakukan dirujuk kembali dan satu-satunya komentar yang pernah saya dapatkan dari Chelsea atau dari orang lain adalah bahwa ini terlihat seperti yang kami inginkan." tambahnya seperti dikutip dari telegraph, Rabu 18 Mei 2022.

“Konsep saya dan anggaran saya sudah diajukan untuk izin khusus sekarang, dengan harapan apa yang saya minta segera dialokasikan sehingga saya bisa mengatur hal ini dan membawanya ke tingkat yang pemerintah yakini."

"Jika saya dapat melakukannya dengan sangat cepat, maka mudah-mudahan, ketika penjualan berjalan, mereka dapat mentransfer uang dengan sangat cepat ke yayasan."

Mike Penrose ingin turun tangan dan rela memberikan jaminan nyawa karena tidak ingin uang bantuan kepada korban invasi Rusia di Ukraina semakin lama menerima bantuan.

Dia mengungkapkan jika politik dan komunikasi dalam proses pembelian Chelsea ini jika berlarut-larut akan semakin lama korban di Ukraina menerima bantuan.

"Kemudian kita bisa pergi dan segera setelah itu terjadi kita bisa mendapatkan uang ke Ukraina," katanya.

"Satu hal yang sangat saya khawatirkan adalah politik dan komunikasi di sekitar ini ketika kita bisa menyelamatkan banyak nyawa. Semakin lama politik dimainkan, semakin lama pula penderitaan di Ukraina.”

Dia menggambarkan bagaimana sumbangan yang memecahkan rekor sebesar £2,5 miliar akan segera bermanfaat bagi para korban.

Baca Juga: Lukaku Semakin Terpuruk, Chelsea Akan Datangkan Striker Pencetak Gol Terbanyak Liga Champions

Penrose mengatakan fokusnya adalah membantu orang-orang Ukraina dan bersikeras bahwa dia tidak pernah melakukan kontak langsung dengan Abramovich.

“Semakin cepat kita bisa menyelesaikan ini, semakin cepat kita bisa mendapatkan ahli di lapangan yang dapat memastikan bahwa masukan yang tepat dibuat persis saat konflik berubah di tempat yang tepat untuk membantu rakyat Ukraina,” katanya.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: Telegraph

Tags

Terkini

Terpopuler