JURNAL NGAWI - Pemukiman padat di Brasil, yang dikenal dengan sebutan Favela, telah menjadi sorotan dunia dengan kualitasnya yang mencolok. Daerah ini telah melahirkan banyak pesepakbola berbakat di dunia, bahkan nama mereka jadi legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
Meskipun sering dianggap sebagai sarang kriminal, pengedar narkoba, dan komplotan geng, Favela juga menarik imigran dengan biaya hidup yang terjangkau.
Menurut data sensus tahun 2010, sekitar 6 persen dari total populasi Brasil tinggal di Favela. Padatnya populasi telah menciptakan kondisi kumuh, dengan banyak rumah tidak memiliki akses air bersih, sanitasi, dan listrik.
Kondisi kehidupan yang keras di sana menciptakan tantangan bagi pendidikan dan norma sosial.
Baca Juga: Joe Biden sebar Hoaks tentang Pemenggalan Bayi Oleh Hamas, Jubir Gedung Putih langsung Klarifikasi
Meski dikenal dengan sisi kelamnya, Favela juga memiliki tempat istimewa dalam sejarah sepakbola Brasil.
Beberapa bintang sepakbola dunia, seperti Ronaldo Luis Dalima, Ronaldinho, Gabriel Jesus, Adriano, dan Romario, berasal dari Favela.
Prestasi mereka dalam membawa Brasil meraih gelar juara Piala Dunia tahun 2002 memunculkan pertanyaan tentang keterkaitan antara kehidupan sulit di pemukiman ini dan lahirnya bakat-bakat sepakbola gemilang.
Namun, perdebatan tetap ada. Bagaimana sebuah lingkungan yang sering diwarnai oleh kriminalitas dan ketidaksetaraan bisa menjadi tempat lahirnya bakat-bakat sepakbola cemerlang? Apakah ini hanya kebetulan atau ada faktor-faktor lain yang berperan?
Melalui kisah Favela, kita menyaksikan dualitas yang kompleks, di mana kehidupan sulit dan ketidaksetaraan dapat menjadi katalis untuk keberhasilan luar biasa dalam dunia sepakbola.
Favela Brasil: Dari Sarang Kriminal ke Panggung Sepakbola Dunia, sebuah cerita yang memperlihatkan sisi terang dan gelap dari sebuah pemukiman yang menciptakan ikon-ikon dunia.***