Network
JURNAL NGAWI - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendapati dirinya dalam kontroversi setelah klaim kontroversialnya bahwa ia telah melihat bayi-bayi yang dikabarkan dipenggal oleh Hamas.
Pernyataan ini langsung menuai kegaduhan, terutama setelah Juru Bicara Gedung Putih memberikan klarifikasi bahwa tidak ada satupun pejabat Amerika Serikat, termasuk Presiden Biden, yang telah melihat gambar atau video terkait tuduhan tersebut.
Klarifikasi dari Juru Bicara Gedung Putih menegaskan bahwa komentar Biden didasarkan pada pernyataan Juru Bicara Perdana Menteri Israel.
Meskipun begitu, ketika media mencoba mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari pejabat dan militer Israel, tidak ada satupun yang dapat memberikan bukti konkret terkait klaim tersebut.
Baca Juga: Kelompok Hacker Anonymous Desak Keadilan untuk Palestina dan Ancam Retas Sistem Pemerintah Israel
Kontroversi ini mengingatkan pada kutipan Otto von Bismarck yang mengatakan, "People never lie so much as after a hunt, during a war or before an election" (Manusia tidak pernah berbohong sebanyak setelah berburu, selama perang, atau sebelum pemilihan).
Klaim yang tidak dapat dipertanggung jawabkan seperti ini memberikan gambaran tentang kompleksitas informasi dalam konteks politik dan konflik di seluruh dunia.
Komentar Biden yang tidak didukung bukti nyata menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan informasi, terutama ketika berkaitan dengan isu sensitif dan dapat memicu ketegangan internasional.
