Indonesia Resmi Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis

- 10 Februari 2022, 17:59 WIB
Indonesia Resmi Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis
Indonesia Resmi Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis /Jurnal Ngawi/Gambar aerotime.aero

JURNAL NGAWI - Indonesia akan memesan 42 jet tempur Rafale, kata menteri pertahanan Prancis pada Kamis 10 Februari 2022, setelah kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian yang mencakup pengembangan kapal selam dan pembuatan amunisi.

"Sudah resmi: Indonesia memesan 42 Rafale", kata Menteri Pertahanan Florence Parly dalam sebuah Tweet saat berkunjung ke negara Asia Tenggara

Sekretariat negara Indonesia dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi bahwa perjanjian telah ditandatangani dengan Prancis tetapi tidak menyebutkan Rafales secara spesifik dari kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Kisah Album '30' Adele Juarai Mastercard Album BRIT Awards 2022 dan Deretan Para Juara

Kebijakan itu akan menjadikan Indonesia negara kedua di kawasan Indo-Pasifik setelah India yang mengandalkan jet produksi Dassault Aviation (AM.PA) .

Dassault Aviation mengatakan kesepakatan itu menandai dimulainya kemitraan jangka panjang dan akan memungkinkannya untuk dengan cepat meningkatkan kehadirannya di Indonesia. Informasi saham perusahaan tersebut naik sekitar 4% di tengah berita tentang perjanjian itu.

Kesepakatan itu terjadi ketika Paris, yang memandang dirinya sebagai kekuatan maritim global, berusaha untuk memperluas hubungan geopolitik di Indo-Pasifik setelah Amerika Serikat, Inggris dan Australia menciptakan aliansi strategis baru tahun lalu yang disebut AUKUS.

Baca Juga: Tragedi Rayan di Maroko Tokoh-tokoh Dunia Kirim Simpati

Parly pada hari Kamis 10 Februari 2022 mengatakan Indonesia telah berkomitmen, "Untuk bekerja sama dengan industri kami di sektor kapal selam".

“Kemitraan strategis kami akan mendapat manfaat dari pendalaman hubungan pertahanan kami,” tambah Parly.

Indonesia juga telah menyatakan keprihatinannya tentang AUKUS, mewaspadai penggunaan kapal selam bertenaga nuklir dapat menambah ketegangan geopolitik di Asia Tenggara, wilayah di mana China memiliki pengaruh yang cukup besar. Menteri pertahanan Indonesia, bagaimanapun, mengatakan dia mengerti mengapa aliansi itu dibentuk.

Baca Juga: China Bersihkan TV Online dari Drama Boys Love Bertema Gay Romantis

Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu Parly pada hari Kamis dan menyambut baik penandatanganan kesepakatan pengembangan kapal selam, pengadaan satelit, dan produksi amunisi.

“Saya berharap kemitraan pertahanan tidak hanya fokus pada pembelian munisi, tetapi juga dengan memperhatikan pengembangan dan produksi bersama, transfer teknologi, dan investasi di industri pertahanan,” kata Jokowi dalam keterangannya.***

 

 

Editor: Anwar Thohir

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah