Dengan sigap, tim medis Palestina dari Nasser Hospital yang dipimpin oleh Dr. Mohammad Qandeel melakukan operasi caesar tanpa peralatan lengkap. Mereka hanya bergantung pada perlengkapan yang tersedia dan senter ponsel untuk menjalankan prosedur tersebut.
Yang membuat situasi semakin menyedihkan adalah bahwa Raneem Hejazi tidak bisa dibius selama operasi caesar berlangsung. Dia harus menahan rasa sakit yang tak terbayangkan, dengan tubuh yang sebagian hancur karena luka-luka yang dideritanya. Meskipun dengan penuh kesulitan, dia melalui prosedur tersebut demi keselamatan dirinya dan calon bayinya.
Kisah penderitaan ini hanya mencerminkan sebagian kecil dari apa yang dialami oleh wanita-wanita hamil di Palestina selama konflik berkepanjangan dengan Israel.
Ini adalah cerminan dari betapa merusaknya konflik bersenjata terhadap kehidupan perempuan yang tengah hamil, yang terpaksa berjuang untuk bertahan hidup dan menjaga generasi masa depan mereka.***