Sepanjang hidupnya Suryo Kusumo pernah menjadi seorang Bupati Mbarat, yang sekarang lebih dikenal dengan kecamatan Purwodadi . Kecamatan ini sekarang terletak di Kabupaten Magetan.
Dalam sejarah peradaban islam Jawa, Syekh Sulukhi adalah salah satu tokoh yang bertugas mencari material saat pembangunan masjid Demak sekaligus berdakwah.
Dalam menjalankan tugasnya Syekh Sulukhi ditemani oleh Tumenggung Singo Lawean, Demang Sukaten , Abdul Sa’i, Yusak dan Jalal Abdulsari.
Baca Juga: 10 Wisata di Jawa Timur Rekomendasi Liburan Terbaik Minimal Sekali Seumur Hidup Kalian Harus Kesini
Metode yang digunakan adalah metode lampah sulukh yatu menempuh perjalanan hanya untuk Allah SWT. Cara lampah suluk ini yang membuat dirinya dikenal sebagai Syekh Sulukhi oleh santri-santrinya.
Konon di area makam inilah Syekh Sulukhi menjalankan tugas untuk mengirim perbekalan ke Raden Fatah. Jumlahnya perbekalan yang dikirim pun tak terbatas. Oleh sebab itu, desa ini bernama Wilangan yang berarti tak terbatas.
Konon setelah Syekh Sulukhi meninggal sungai yang awalnya mengalir di timur makam kemudian berpindah ke barat makam. Syekh Sulukhi seorang ulama pribumi penyebar agama islam di tanah Nganjuk.
2. Makam Kanjeng Jimat
Sosok tokoh Kanjeng Jimat ternyata tidak hanya di Kabupaten Trenggalek namun juga ada di kabupaten Nganjuk. Sama seperti Kabupaten Trenggalek, sosok Kanjeng Jimat yang ada di Kabupaten Nganjuk juga sebagai sosok Bupati pertama Kabupaten Nganjuk.
Kanjeng Jimat bernama asli Raden Tumenggung Sosro Kusumo. Ia merupakan salah satu Tumenggung dari kerajaan Mataram Islam.