Niat Sholat Idul Fitri sebagai Makmum
Sedangkan apabila menjadi imam, maka melafalkan niat berikut ini:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatan li‘idil fitri rak’ataini imaman lillahi ta’ala.
Baca Juga: Sholawat Muhammad Ibni Abdillah Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Hadits tentang Sholat ‘Id
Terdapat beberapa hadits yang menerangkan tentang sholat hari raya, di antaranya sebagai berikut:
Hadits dari Atha’, bahwa Ibnu Abbas Ra mengirimkan surat kepada Ibnu Az-Zubair di awal pembai’atannya, bahwasanya shalat Idul Fitri tidak dimulai dengan adzan dan sesungguhnya khutbah itu dilakukan setelah shalat. (HR Al Bukhari, Muslim).
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Tema Menyambut Malam Lailatur Qadar Bahasa Jawa
Hadits dari Ibnu Abbas Ra bahwa Nabi SAW keluar pada hari raya Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat dua rakaat dan beliau tidak melakukan shalat sebelum dan sesudahnya, sementara Bilal ada beersama beliau. (HR Al Bukhari, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).
Hadits dari Aisyah Ra, Rasulullah SAW dalam Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, biasa bertakbir tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).***