JURNAL NGAWI - Warga terdampak awan panas guguran erupsi Gunung Semeru akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan kajian.
Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman mengatakan, diperlukan kajian menyeluruh guna menjamin rasa aman masyarakat dalam jangka panjang.
"Tim Badan Geologi akan ke lapangan untuk melakukan pemetaan dan identifikasi wilayah yang aman untuk ke depan," ujarnya, seperti dikutip dari rilis Kementerian ESDM, Jumat (10/12).
Baca Juga: Kisah Inspiratif Pengusaha Telur Ramah Lingkungan, Menjual Telur Sejak Usia 9 Tahun
Kajian itu, lanjut Usman, harus lengkap mulai dari pemetaan geologi, morfologi, sungai, dan juga pemetaan air dan tanah.
"Tempat yang nanti kita usulkan memenuhi standar untuk sebuah desa, yang bukan hanya untuk saat ini juga, namun untuk masa yang sangat panjang, jauh ke depan, jadi ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian untuk menentukan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani. Penentuan lokasi untuk memindahkan suatu desa yang terdampak bencara harus memastikan keberadaan sumber daya air, bukan hanya dari sisi keamanan dari dampak bencana.
Baca Juga: Cara Membuat Akta Kelahiran Anak Di Luar Nikah
"Karena menentukan lokasi relokasi itu tidak hanya aman dari sisi ancamannya, tapi kita harus memastikan juga keberadaan sumber daya airnya ada," katanya