Network
Namun, Prof. Akhmad Sodiq juga mengakui adanya hambatan dalam menerapkan kebijakan ini. Ia menyebutkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat dalam riset masih memilih untuk menyusun skripsi sebagai bentuk tugas akhir. Namun, bagi mahasiswa yang lebih suka berinteraksi di lapangan, melakukan kerja sosial, atau magang, kebijakan lulus tanpa skripsi dapat menjadi solusi yang lebih sesuai.
Rektor juga menggarisbawahi pentingnya capaian pembelajaran dalam kegiatan mahasiswa. "Yang saat sekarang sedang diupayakan bersama itu berkaitan dengan higher order thinking skills (HOTS) seperti critical thinking dan problem solving. Artinya, mereka pada saat menemukan sesuatu yang sangat berguna, kemudian dituliskan, itu sangat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain," katanya.
Baca Juga: 3 Calon Potensial Gubenur Jawa Timur Posisi Petahana Khofifah Indar Parawansa Bisa Goyah
Dalam kesimpulannya, Prof. Akhmad Sodiq mengapresiasi kebijakan yang memungkinkan mahasiswa lulus tanpa skripsi sebagai alternatif yang bermanfaat. Namun, ia menegaskan bahwa bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam riset, Unsoed tetap siap melayani skripsi sebagai bentuk tugas akhir yang sesuai. Dengan demikian, kebijakan ini memberikan pilihan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk mengejar pendidikan tinggi mereka sesuai dengan passion dan minat individu.***
