Sambangi YPP Nurul Islam Mojokerto, Yenny Wahid: Santri di Era Teknologi, Bersama Palestina dan Kisah Gus Dur

- 15 November 2023, 10:34 WIB
Yenny Wahid bersama pengasuh YPP Nurul Islam Mojokerto (KH Ahmad Siddiq - kanan dan Gus Muhammad Ikhsan - kiri) berjalan di tengah santri.
Yenny Wahid bersama pengasuh YPP Nurul Islam Mojokerto (KH Ahmad Siddiq - kanan dan Gus Muhammad Ikhsan - kiri) berjalan di tengah santri. /Latif Syaipudin/JURNAL NGAWI

JURNAL NGAWI - Yenny Wahid putri dari Gus Dur (Abdurrahman Wahid) mantan Presiden RI ke 4 sambangi Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam pada Selasa (14/11/2023) malam.

Agenda silaturahmi tersebut yang diisi dengan wawasan kebangsaan kepada ribuan santri tersebut, Neng Yenny memberi pemahaman mengenai santri di era modern, tetap mendukung Palestina, serta cerita dan pesan-pesan mendiang ayahnya "Gus Dur" mengenai perjuangan menuntut ilmu.

Melansir dari Kabarmojokerto.id, Neng Yenny memulai dengan menceritakan kehidupan di era teknologi, banyak orang Indonesia yang kehilangan ke Indonesiaan dan nasionalismenya. Namun, harapannya santri tetap memiliki jiwa ke Indonesiaan dan nasionalismenya.

"Santri itu keren punya keeistimewaan, kalau saya bilang santri itu keren saya gak ngarang. Santri itu hebat karena memiliki sesuatu yang tidak dimiliki anak lain. Karena untuk menjadi sukses anak manusia tidak harus berbekal ilmu saja, tapi harus ada akhlak, kalau tidak punya akhlak akhirnya ilmunya dipakai untuk ngerjai orang lain," paparnya.

Baca Juga: Ancaman Novel Bamukmin Tak Goyahkan Penggemar Coldplay, Penggemar Antusias Hingga Pesanan Hotel Penuh

Pertama, kontekstualisasi santri itu, mereka merupakan kalangan yang didorong untuk memiliki ilmu dan akhlak, yang akan menjadi bekal ke depan.

"Sekarang masyarakat dunia kehilangan ketenangan karena tidak punya agama. Santri di pesantren punya mekanisme spiritual, ketika ada masalah langsung sujud minta kepada Allah, karena kalau orang tidak punya mental non santri, orang di dunia menghabiskan banyak uang hanya untuk ke psikiater. Kalau santri hanya sujud, minta ke Allah," papar Cucu KH Wahid Hasyim tersebut.

Kedua, Santri punya kebiasaan yang baik, karena kunci sukses itu bukan hanya niat, tanpa ada kebiasaan yang baik maka kesuksesan akan sulit digapai.

"Santri itu era dulu menjadi pemimpin dan pemimpin untuk sekarang. Santri menuntut ilmu dan membangun karakter dirinya, memiliki jiwa kepemimpinan. Memiliki konsep sukses bahwa hidup bukan untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain, ini prinsip sukses," tambah cicit dari pendiri NU, KH Hasyim Asyari.

Halaman:

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah