Network
JURNAL NGAWI - Sejak berdirinya, Kabupaten Ngawi telah menjadi saksi perjalanan politik dan pemerintahan yang mengesankan.
Dari masa ke masa, daerah ini telah melalui transformasi luar biasa dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, deretan bupati yang memimpin Ngawi mencerminkan dinamika perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang telah terjadi.
Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah bupati di Ngawi tanpa menyebutkan nama mereka.
Berikut adalah daftar bupati Ngawi dari masa ke masa:
1. Era Kolonial (1830-1945): Dimulai dengan Raden Ngabei Somodigdo, perjalanan politik di Ngawi dimulai dengan jabatan Onder Regent pada tahun 1830. Rentang waktu ini meliputi peralihan ke berbagai jabatan seperti Regent dan Kenco, menandai tahap awal pembentukan pemerintahan di Ngawi.
2. Pasca-Kemerdekaan Awal (1945-1965): Setelah masa pendudukan, Ngawi menyaksikan pemerintahan yang semakin terstruktur dengan bupati yang terpilih secara demokratis. Periode ini juga ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting seperti keterlibatan dalam G.30 S. PKI dan peralihan ke kepemimpinan yang diatur oleh residen Madiun.
3. Era Orde Baru (1966-1998): Periode ini menandai stabilitas politik relatif panjang di Ngawi, dengan pemerintahan yang diatur secara ketat oleh pemerintah pusat. Meskipun demikian, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terus menjadi fokus utama.
4. Reformasi dan Masa Kini (1998-Sekarang): Pasca-Reformasi, Ngawi memasuki era yang lebih terbuka dan demokratis. Pemilihan bupati secara langsung oleh rakyat menjadi kunci dalam memilih pemimpin yang mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Ir. Budi Sulistyono dan Ony Anwar Harsono, dua nama terkini dalam daftar bupati Ngawi, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan dan pemerintahan di daerah ini.
