Network
JURNAL NGAWI - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, telah mengumumkan aturan terbaru yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan di tingkat dasar.
Dalam Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, Nadiem menegaskan bahwa Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah atau sederajat.
Aturan ini, yang ditandatangani pada 25 Maret 2024, akan diterapkan secara bertahap. Tahap awal implementasinya akan dimulai pada tahun ajaran 2026/2027, di mana Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran pilihan berdasarkan kesiapan masing-masing satuan pendidikan. Namun, pada tahun ajaran berikutnya, yakni 2027/2028, Bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib.
Baca Juga: Menteri Pendidikan Nadiem Makarim Hapus Ekstrakurikuler Pramuka dari Kurikulum Merdeka
"Dalam Pasal 33 Permen Nomor 12 tahun 2024 itu, Nadiem menjelaskan kementerian akan bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi," demikian bunyi pernyataan resmi.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah penyediaan pelatihan bagi guru yang akan mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau lembaga pendidikan sederajat selama periode peralihan mata pelajaran.
Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa siswa sejak usia dini, sejalan dengan arus globalisasi yang semakin kuat. Langkah progresif ini diharapkan dapat memberikan bekal yang kuat bagi generasi mendatang dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Pihak terkait diharapkan segera mempersiapkan diri mengikuti arahan yang telah ditetapkan dalam peraturan ini, demi tercapainya tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.***
