JURNAL NGAWI - Lima pemain ini membuat permainan Timnas Indonesia lebih berwarna. Apakah naturalisasi pemain di era Shin Tae yong ini menjadi bukti kejelian pelatih Korea Selatan itu?
PSSI di bawah arahan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, telah mencapai berbagai pencapaian bersejarah dalam pengembangan Timnas Indonesia.
Salah satu pendekatan yang mereka terapkan adalah naturalisasi pemain, yang telah memicu beragam respons di kalangan penggemar sepakbola tanah air.
Terlepas dari kontroversi yang muncul, berikut adalah beberapa bukti suksesnya naturalisasi pemain era Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Fakta Menarik Timnas Indonesia vs Irak, Catatan Statistik Timnas Garuda Lebih Mentereng
Marc Klok
Pemain naturalisasi pertama yang harus dibicarakan adalah Marc Klok. Memiliki keterkaitan dengan status WNI yang agak rumit, Klok akhirnya berhasil memenuhi persyaratan tinggal lima tahun di Indonesia dan resmi menjadi WNI. Setelah naturalisasi selesai, dia segera menjadi pemain kunci di lini tengah Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong.
Keberhasilannya di Timnas Senior tidak berhenti di situ. Marc Klok juga memberikan kontribusi berharga di Timnas U-23, membantu Indonesia meraih medali perunggu di ajang Sea Games 2022. Perannya sebagai gelandang bertahan tidak tergantikan, terutama dalam eksekusi tendangan bebas jarak menengah.
Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Promosi-Degradasi Liga 1 Tetap Tiga Tim
Jordi Amat
Pemain naturalisasi berikutnya adalah Jordi Amat. PSSI berhasil menaturalisasi pemain grade A ini, yang telah memiliki pengalaman bermain di liga-liga bergengsi seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Belgia. Dengan status WNI sejak 2022, Amat menjadi pemimpin di lini pertahanan Timnas Indonesia.
Keberadaannya membantu mengisi celah yang ditinggalkan oleh penurunan performa Fachrudin Aryanto akibat usia. Jordi Amat tidak hanya mahir dalam membaca permainan tetapi juga andal dalam distribusi bola. Kemampuannya dalam mengirimkan umpan-umpan jarak jauh telah menjadi senjata ampuh dalam serangan Timnas Indonesia.
Sandy Walsh
Sandy Walsh adalah salah satu pemain naturalisasi yang tidak boleh diabaikan. Ia telah lama berhubungan dengan Timnas Indonesia, bahkan sebelum proses naturalisasi dimulai. Walsh menunjukkan komitmennya dan fleksibilitasnya di lapangan, yang akhirnya memenangkan hati Shin Tae-yong.
Pemain kelahiran Belgia ini memiliki kemampuan bermain di beberapa posisi, termasuk bek sayap, bek tengah, dan gelandang bertahan. Meskipun baru memiliki sedikit penampilan untuk Timnas Indonesia, kontribusinya sangat berarti. Ketenangan dan kemampuannya dalam mengambil keputusan membuatnya menjadi elemen yang berbeda dari pemain-pemain lokal.
Ivar Jenner
Dua pemain naturalisasi berikutnya adalah pemain muda berpotensi, salah satunya adalah Ivar Jenner. Meskipun sebetulnya diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20, turnamen tersebut dibatalkan. Jenner tetap setia dengan Timnas Indonesia dan telah menunjukkan kemampuannya.
Ivar Jenner memiliki gaya bermain yang menarik dengan pergerakan yang cerdas dan kreatif. Meskipun belum banyak berbicara di timnas senior, dia telah memberikan kontribusi berharga di kelompok umur, seperti saat membela Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U23.
Shayne Pattynama
Pemain naturalisasi terakhir yang harus disebutkan adalah Shayne Pattynama. Ia kini bermain untuk klub Viking FK di Norwegia. Dalam Timnas Indonesia, ia berperan sebagai bek kiri dan telah menjadi momok yang menakutkan bagi pertahanan lawan. Dengan tiga caps di Timnas Indonesia, Pattynama telah membuktikan kualitasnya.
Penggunaan pemain naturalisasi oleh Shin Tae-yong dalam pengembangan Timnas Indonesia telah membawa sejumlah keuntungan yang signifikan. Mereka telah membantu meningkatkan kualitas tim dan membuka peluang bagi pemain-pemain muda Indonesia untuk belajar dari pengalaman mereka.
Meskipun terdapat pro dan kontra terkait naturalisasi, bukti sukses pemain-pemain ini menunjukkan bahwa pendekatan ini telah memberikan hasil positif dalam memperkuat Timnas Indonesia.***