Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa Tinggi Maju Jakarta atau Tetap Gubernur Jawa Timur?

31 Agustus 2023, 09:36 WIB
Lengser dari Gubernur Jatim, Benarkah Khofifah Indar Parawansa Ambisi Maju Cawapres di Pilpres 2024 Ketimbang Pilgub? /Instagram @khofifah.ip

JURNAL NGAWI - Jelang Pemilu 2024 Khofifah Indar Parawansa berpeluang maju dalam Pemilihan Capres Cawapres tahun depan. Namun, elektabilitas yang tinggi Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga masih diharapkan memimpin lagi Jawa Timur sebagai Gubernur.

Khofifah Indar Parawansa hingga saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur bersama Emil Elistianto Dardak sebagai wakilnya. Masa jabatan mereka akan habis pada 31 Desember tahun ini, menarik melihat langkah politik apa yang akan diambil keduanya di Pemilu kedepan.

Selama masa kepemimpinan Khofifah dan Emil Dardak sebagai Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur banyak sorotan positif dari masyarakat. Bahkan jika maju lagi pada Pilgub 2024 nanti, elektabilitas perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di periode pertama Presiden Jokowi itu duduki posisi teratas.

 

 Baca Juga: Kandidat Cawapres Pemilu 2024, Gubernur Jawa Timur Khofifah Tunggu Rekom Ulama Jatim

Berdasarkan hasil penelitian Surabaya Survey Center (SSC) terkait elektabillitas kandidat calon gubernur (cagub) Jatim yang dilaksanakan pada 20-30 Juni 2023 di Kencamatan Kota Surabaya terhadap 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, Khofifah berada di urutan pertama mengalahkan sejumlah nama seperti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Dilansir dari pikiranrakyat.com, pada hasil survei itu, nama Khofifah elektabilitas paling tingi di Jatim dengan 36,3 persen. Nama lainnya ada Syaifullah Yusuf dengan 3,3 persen, kemudian Anwar Sadat dengan 2,4 persen, Kusnadi dengan 1,8 persen serta Achmad Fauzi dengan 1,6 persen.

Khofifah Indar Parawansa Tetap di Jatim atau Maju Jakarta?

Gubernur Jawa Timur itu pada awal Agustus tahun ini mengungkapkan ada sejumlah partai politik yang jalin komunikasi untuk mengusungnya sebagai bakal cawapres. Perempuan yang lahir di Surabaya itu mengungkap langkah selanjutnya usai beberapa tawaran tersebut. Meski demikian tidak ada jawaban pasti apakah tetap di Jatim atau menuju ke Jakarta pada Pemilu 2024.

"Kita endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama, sehingga saat ini tidak pada posisi 'yes or no' (ya atau tidak)," tutur dia, 6 Agustus 2023.

Baca Juga: Kapan Tanggal Merah Maulid Nabi Muhammad SAW di Bulan September 2023? Cek Fakta Lengkap Disini

Khofifah akan meminta pendapat para kiai dan ulama terutama di Jatim untuk menentukan arah politik kedepan. "Saya akan sowan minta pendapat dan nasihat para ulama, para kiai." 

Sebagai salah satu pengurus di PBNU, Khofifah akan mendiskusikan langkah-langkah kedepan secara organisasi.

"Langkah-langkah yang terkait dengan kebijakan organisasi harus mendapatkan 'green light' (lampu hijau). Itu belum, jadi perlu konfirmasi dan klarifikasi," kata perempuan 58 tahun itu menegaskan.

Gubernur Jatim Khofifah Cawapres Potensial Pemilu 2024

Pada pertengahan Juni 2023, pengamat politik Effendi Gazali menilai, Khofifah merupakan kandidat cawapres terdepan bila dibandingkan dengan bakal cawapres perempuan lainnya. Bukan tanpa alasan, menurutnya Gubernur Jawa Timur itu menjadi yang terdepan lantaran pengalaman politiknya yang sudah tak diragukan lagi.

"Apalagi Bu Khofifah memiliki basis dukungan yang besar di Jawa Timur. Siapa saja di antara tiga (bacapres) ini yang punya peluang menggandeng Khofifah," tuturnya sambil menyebut nama bakal capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kandidat Cawapres Pemilu 2024, Gubernur Jawa Timur Khofifah Tunggu Rekom Ulama Jatim

Hasil Survei Elektabilitas Khofifah Masuk 10 Besar Capres Pemilu 2024

Nama Khofifah masuk dalam sepuluh besar elektabilitas capres. Dalam survei New Indonesia Research and Consulting pada 5-12 Juli 2023, nama Gubernur Jawa Timur itu berada di posisi 9 dengan elektabilitas mencapai 2,3 persen.

Elektabilitas dia bahkan ada di atas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Yenny Wahid, dan Gibran Rakabuming Raka. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi, menggunakan metode multistage random sampling atau acak bertingkat dengan margin eror kurang lebih 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Senada dengan survei New Indonesia, dalam survei Polmatrix Indonesia yang dilakukan pada 15-21 Juli 2023, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal capres ada di atas Airlangga Hartarto dan Mahfud MD. Bahkan nama Gubernur Jawa Timur itu juga ada di atas Andika Perkasa, Yenny Wahid, dan Muhaimin Iskandar.

Survei tersebut dilakukan kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi, menggunakan metode acak bertingkat dengan margin error sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Kejutan dari Fuji Utami, Raih Banyak Cuan di Shopee Live Perdananya dengan Menjual Lebih dari 3.000 Produk

Tunggu Rekom Para Kiai Jatim

Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta, pada Kamis, 10 Agustus 2023, Khofifah mengungkapkan masih menanti rekomendasi dari para ulama ihwal langkah selanjutnya setelah masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur berakhir pada Desember 2023.

“Kan ada pertemuan-pertemuan yang secara reguler dilakukan oleh para ulama-ulama, kiai-kiai di Jawa Timur," ucapnya, "dan belum sampai kepada posisi final bagaimana sesungguhnya rekomendasi untuk saya terutama.”

Dia berujar, PBNU selama ini selalu memberi kesempatan pada setiap kader menyampaikan aktualisasi politiknya. Di samping itu, komunikasi dengan pelbagai partai di daerah selama ini baik.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler