Pelukan Terakhir Rumini untuk Suaminya, Kisah Dibalik Awan Panas Guguran Gunung Semeru

- 8 Desember 2021, 05:17 WIB
Rumini (28) wanita yang ditemukan tewas berpelukan bersama ibunya dibawah guguran awan panas semeru
Rumini (28) wanita yang ditemukan tewas berpelukan bersama ibunya dibawah guguran awan panas semeru /Twitter

"Esoknya, saat saya mau berangkat kerja pasir itu, kok istri saya masih meluk-meluk lagi. Masih menciumi saya juga. Biasanya tidak pernah begitu, biasanya istri saya sibuk ngurusi zaki ini. Tapi pagi sebelum kejadian itu istri saya kok terus meluk-meluk aja pas saya mau berangkat kerja,"

Baca Juga: Kesadaran Vaksin Covid-19 Warga Ngawi Tinggi, 70 Persen Lebih Sudah Dapatkan Dosis Pertama

"Dia dadah-dadah (melambaikan tangan, red) terus sampai saya betul-betul berangkat. Perasaan saya jadi tidak enak saat itu. "kok ngga kayak biasanya dia ngalem kayak gini ..." begitu perasaan saya,"

"Bahkan saat di tempat kerja saya juga kepikiran, saya takut apes misalnya anak jatuh atau kenapa-kenapa di rumah. Sorenya, saat kejadian itu saya langsung lari pulang. Saya mendapati semua orang berlarian tunggang langgang, saya bertemu anak saya dan pamannya ini di dpn SD, tp istri saya tidak ada,"

"Sorenya, saat kejadian itu saya langsung lari pulang. Saya mendapati semua orang berlarian tunggang langgang, sy bertemu anak saya dan pamannya ini di depan SD, tp istri saya tidak ada."

"Saya bertekad ke rmh hawatir dia terjebak, tp semua menghalangi saya untuk ke rumah, dan ada yang bilang Rumini sudah keluar mengungsi. Katanya ia pakai jilbab hitam."

Baca Juga: Merasa Mudah Lelah, Letih, Lesu, Lakukan 5 Cara Alami ini

Saya sangat ingin memastikan ke rumah, saya sudah hilang akal, bagi saya kalaupun harus mati, biarlah mati bersama..(ia mulai mengusap sudut matanya, red) tp semua orang menghalangi, dan memang sudah tidak memungkinkan betul-betul gelap gulita. Saya betul-betul tidak menyangka bahwa pelukannya pagi itu adalah pelukan terahir...lambaian tangannya ternyata perpisahan untuk kami selamanya..."

Salamah 70 tahun bukan ibu Rumini melainkan nenek dari Rumini. Ada pilihan bagi dia untuk berlari, namun Rumini memilih memeluk neneknya, tertimbun bersama awan panas guguran gunung semeru.***

Halaman:

Editor: Zayyim Multazam Sukri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah