3 Ritual Amalan di Bulan Suro Paling Populer di Masyarakat Jawa

24 Juli 2022, 06:39 WIB
Ilustrasi, ngumbang keris atau Mensucikan pusaka salah satu ritual dilakukan masyarakat Jawa saat bulan Suro /tangkap layar Youtube.com/Official Menara Kudus

JURNAL NGAWI - Sudah diketahui secara umum di masyarakat Jawa bahwa saat Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang sakral. Beberapa masyarakat Jawa mengadakan ritual atau amalan saat bulan 1 Muharram itu.

Berbagai macam ritual dan tradisi biasanya digelar oleh masyarakat Jawa selama Bulan Suro.

Bulan Suro ialah nama bulan pertama dalam Kalender Saka atau Kalender Jawa.

Konon, masyarakat Jawa mempercayai kesakralan bulan Suro itu secara turun temurun dari para leluhur.

Baca Juga: 6 Mitos Malam Satu Suro, Pantangan Pindah Rumah sampai Makhluk Gaib Bergelantungan

Bahkan ada yang beranggapan bahwa ada beberapa pantangan yang tak boleh dilakukan oleh masyarakat Jawa di Bulan Suro, seperti menggelar hajatan pernikahan.

Namun, sebagian besar masyarakat juga melakukan ritual khusus, dari mulai mempelajari ilmu tenaga dalam sampai ilmu kebal.

Bulan Suro, konon dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memulai ilmu-ilmu tersebut.

Berikut 3 amalan Bulan Suro yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa:

Baca Juga: 4 Alasan Larangan Menikah di Bulan Suro Bagi Masyarakat Jawa, Mulai Pati Dino hingga Bulan Keramat

1. Mandi kembang tujuh rupa

Mandi kembang biasanya dilakukan pada Bulan Suro, lebih tepatnya pada malam tanggal 1 Suro.

Mandi kembang tujuh rupa ini konon dilakukan dalam rangka penyucian diri.

Mandi kembang berarti melakukan ritual mandi dengan mencampurkan bunga ke dalam bak mandi atau gentong yang telah berisi air.

Mandi kembang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa saat malam hari setelah jam 12 malam.

Baca Juga: Umat Islam Wajib Tahu! Ini 12 Amalan Bulan Suro Catat Lalu Amalkan Saat Tahun Baru Islam Tiba

Hal ini dipercaya untuk mengusir roh-roh jahat yang sedang bersemayam di tubuhnya.

2. Berpuasa tujuh hari

Puasa tujuh hari pada awal Bulan Suro ini biasanya juga dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa.

Puasa tujuh hari ini juga dikenal sebagai puasa tirakat.

Tujuan puasa tujuh hari di awal Bulan Suro ini adalah untuk menarik energi positif.

Biasanya disertai dengan amalan khusus untuk menambah kedigdayaan.

Biasanya amalan puasa pada hari terakhir atau ketujuh berbeda dengan puasa biasanya.

Pada puasa terakhir biasanya dilakukan selama satu hari satu malam atau disebut puasa patigeni.

Baca Juga: Arti Bulan Suro Bagi Masyarakat Jawa

3 Menyucikan pusaka

Sebagian besar masyarakat Jawa memiliki pusaka atau senjata yang disimpan dan dikeluarkan jika dibutuhkan.

Biasanya pusaka tersebut berupa keris, tombak, pedang, maupun pusaka lainnya.

Bulan Suro konon adalah bulan yang tepat untuk membersihkan dan menyucikan pusaka tersebut.

Ritual ini juga dianggap sakral, sehingga waktu yang dipilih juga pada bulan sakral.

Baca Juga: Sejarah Awal Mula Peringatan Malam Satu Suro, Malam Sakral Bagi Masyarakat Jawa

Demikian 3 amalan khusus di bulan suro atau bulan keramat.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Tags

Terkini

Terpopuler