Potensi Tsunami Bisa Terjadi Akibat Penumpukan Material di Gunung Anak Krakatau ini Kata Badan Geologi

- 26 April 2022, 08:51 WIB
Gunung Anak Krakatau bisa berpotensi Tsunami
Gunung Anak Krakatau bisa berpotensi Tsunami /Dok: PVMBG

JURNAL NGAWI - Potensi Tsunami bisa terjadi setelah terlihat adanya penumpukan material pembentuk badan Gunung Anak Krakatau.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan terus melakukan pemantauan Gunung Anak Krakatau.

Pasalnya, terdapat penumpukan material pembentuk badan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang disebut-sebut berpotensi memicu gelombang tinggi atau tsunami.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono menerangkan bahwa Gunung Anak Krakatau berkemungkinan membentuk badan baru setelah erupsi yang terjadi pada tahun 2018.

Baca Juga: AS Rencanakan 'Provokasi' Senjata Pemusnahan Massal di Ukraina

Hal itu dituturkannya saat menggelar konferensi pers terkait kewaspadaan Gunung Anak Krakatau yang digelar secara daring Senin, 25 April 2022 malam.

Saat erupsi, material yang bertumpuk membentuk badan Gunung Anak Krakatau dinilai dapat terlontar hingga radius 5 kilometer.

Disebutkannya, longsoran material yang terjadi ketika erupsi Gunung Api Krakatau bisa membentuk potensi tsunami seperti yang terjadi pada tahun 2018 lalu.

"Mungkin saat ini kalau kita bandingkan dengan tahun itu, volumenya belum sebesar itu dan juga dari sisi morfologi juga belum curam," kata Eko Budi Lelono.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI 25 April, Hafiz Indonesia, Shopee, Ikatan Cinta

Kendati demikian, Eko menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau potensi tersebut apabila memang volume material yang bertumpuk menjadi cukup besar.

Menurutnya, hal itu juga perlu diwaspadai sebab dapat memicu potensi runtuh hingga menimbulkan gelombang tinggi.

"Ini harus kita waspadai bersama karena bisa memicu potensi untuk runtuh dan bisa menimbulkan gelombang tinggi atau tsunami," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Diketahui, sejak 24 April 2022 status aktivitas Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga.

Sementara itu, Badan Geologi juga terus melakukan pemantauan dari pos pengamatan di Pasauran Banten serta Lampung.

Eko menyampaikan apabila masyarakat ingin mengetahui informasi dan perkembangan terkini aktivitas Gunung Anak Krakatau dapat memantau situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

Baca Juga: Lirik Sholawat Sluku-Sluku Bathok Habib Syech Lengkap

Selain itu, masyarakat juga dapat langsung mengunjungi pos pengamatan untuk mengetahui informasi terkait Gunung Anak Krakatau.

Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap adanya kemungkinan tsunami atau gelombang tinggi, terutama pada malam hari.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah