AS Rencanakan 'Provokasi' Senjata Pemusnahan Massal di Ukraina

- 25 April 2022, 22:14 WIB
AS Rencanakan 'Provokasi' Senjata Pemusnahan Massal di Ukraina
AS Rencanakan 'Provokasi' Senjata Pemusnahan Massal di Ukraina /Gambar perang Rusia dan Ukraina

JURNAL NGAWI - Dilaporkan dari kantor berita Russia Today bahwa, Rusia menuduh pihak Amerika Serikat AS berencana menggunakan senjata pemusnah massal (WMD) di Ukraina untuk menjebak Moskow.

Amerika Serikat sedang mempersiapkan “provokasi yang bertujuan menuduh angkatan bersenjata Rusia menggunakan senjata nuklir kimia, biologi, atau taktis,” menurut keterangan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, mengatakan pada hari Sabtu (23/4/2022)

Menurut Kirillov, rencana tersebut ada "tiga skenario." Skenario yang paling mungkin, katanya, adalah serangan bendera palsu terhadap warga sipil, atau "tindakan sabotase di situs Ukraina, yang terlibat dalam pengembangan komponen senjata pemusnah massal."

Kirillov mengklaim bahwa target potensial adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhskaya, yang telah dikendalikan oleh Rusia sejak awal Maret, dan lokasi bekas pabrik kimia di Kamenskoye di Ukraina timur.

Outlet media RBK Ukraina melaporkan, tahun lalu pabrik di Kamenskoye digunakan untuk pengayaan uranium di masa Soviet dan masih mengandung limbah nuklir.

Kirillov mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa fasilitas di sana dalam kondisi kritis.

Opsi kedua yang disebutkan oleh Kirillov melibatkan "secara diam-diam" menggunakan WMD "dalam jumlah kecil." Dia mengklaim bahwa Pentagon awalnya berencana untuk menyebarkan WMD di Azovstal, sebuah pabrik baja besar di pelabuhan Laut Azov di Mariupol.

Sementara pasukan Rusia dan Donbass sebagian besar menguasai kota, namun segelintir tentara Ukraina dan warga sipil tetap bersembunyi di penggilingan, sebagian besar di bawah tanah di daerah tersebut.

Namun pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan serangan ke pabrik baja terbesar di wilayah Mariupol tersebut, ia memerintahkan untuk melakukan blokade sebagai gantinya.

Opsi terakhir dari skenario AS adalah apa yang disebut Kirillov sebagai “penggunaan WMD secara terbuka di medan perang.”

Halaman:

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x