Rusia Buka Koridor Kemanusiaan Untuk Warga Sipil dari Azovstal Mariupol

- 25 April 2022, 20:26 WIB
Rusia Buka Koridor Kemanusiaan Untuk Warga Sipil dari Azovstal Mariupol
Rusia Buka Koridor Kemanusiaan Untuk Warga Sipil dari Azovstal Mariupol /Gambar kolase Jurnal Ngawi

JURNAL NGAWI - Pasukan Rusia dan Donbass akan mengamati gencatan senjata di sekitar pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol mulai dari pukul 14:00 waktu Moskow pada hari Senin, memungkinkan warga sipil untuk mengungsi ke tempat yang aman, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan bahwa unit-unit bersenjata akan “mundur ke jarak yang aman dan mempertahankan jalan keluar warga sipil dari daerah tersebut ke arah mana pun yang mereka pilih," dikutip dari kantor berita Russia Today

Pasukan Rusia dan Donbass sebagian besar menguasai kota, namun sejumlah tentara Ukraina bersembunyi di Azovstal. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bagaimanapun, mengklaim pekan lalu bahwa sekitar 1.000 warga sipil tetap berada di pabrik itu juga.

Mizintsev mengatakan “tidak ada hambatan” bagi warga sipil untuk meninggalkan pabrik Azovstal, selain “keputusan Kiev dan komandan unit nasionalis untuk menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.”

Rusia sebelumnya menawarkan para pejuang Ukraina kesempatan untuk meletakkan senjata dan menyerah, tetapi mereka menolak.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan serangan di pabrik, memilih untuk blokade sebagai gantinya.

Menurut Mizintsev, jalur aman dari Azovstal tetap dibuka sejak 21 Maret. Namun, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menuduh Rusia pada Minggu gagal menjamin gencatan senjata di daerah itu.

Mizintsev mengatakan bahwa Rusia akan memberi tahu Vereshchuk tentang masalah ini. Menurut MOD, informasi tentang gencatan senjata dan perjalanan yang aman akan dikirimkan ke Ukraina melalui radio setiap 30 menit.

Pertempuran untuk Mariupol telah berkecamuk selama hampir dua bulan, ketika pasukan Rusia dan Donbass benar-benar mengepung kota.***

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x