Network
JURNAL NGAWI - Tiga Bakal calon presiden potensial Indonesia, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, menjalani adu gagasan pertama mereka dalam program Mata Najwa on Stage yang digelar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Program ini, yang dipandu oleh jurnalis terkenal Najwa Shihab, menjadi panggung bagi ketiganya untuk memamerkan visi dan gagasan mereka mengenai masa depan Indonesia.
Pertemuan ini merupakan sebuah kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Narasi, sebuah platform media yang bertujuan mendorong dialog politik yang konstruktif. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang ketiga calon presiden dan membantu pemilih membuat keputusan yang lebih informasional dalam pemilihan presiden yang akan datang.
Baca Juga: Mengejutkan Pengakuan Siskaeee Film Keramat Tunggak Dibikin Saat Bulan Puasa Rilis Ketika Lebaran
Rangkuman Hasil Adu gagasan 3 Bacapres
Prabowo Subianto (Mengutamakan Kebebasan Berpendapat)
Prabowo Subianto, seorang figur yang pernah terlibat dalam peristiwa kontroversial tahun 1998, menekankan pentingnya menjaga kebebasan berpendapat dalam koridor yang sehat.
Menurutnya, demokrasi harus dijaga agar tidak disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memperkeruh polarisasi politik di negara ini. Gagasan ini sejalan dengan semangat menjaga demokrasi yang sehat.
Ganjar Pranowo ( Kemandirian Finansial sebagai Bakal Capres )
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang populer, menekankan bahwa dirinya bukanlah "petugas partai." Untuk membuktikan kemandirian finansialnya, ia mengungkapkan bahwa dana yang digunakan untuk pencalonannya sebagai calon presiden pada tahun 2024 berasal dari hasil konversi suara partai politik dengan nilai seribu rupiah per suara. Ini menandakan bahwa ia tidak bergantung pada dana partai politik, yang dianggap dapat mempengaruhi independensinya jika terpilih sebagai presiden.
Baca Juga: Kaesang Resmi jadi ketum PSI, Giring Ganesha Dewan Pembina
Anies Baswedan ( Penguatan KPK sebagai Prioritas )
Salah satu fokus utama Anies Baswedan adalah memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini berhubungan dengan isu politisasi KPK dalam beberapa kasus, termasuk dugaan korupsi dalam proyek Formula E dan pemeriksaan terhadap politisi dari partai koalisi, termasuk Cak Imin yang juga merupakan ketua umum Partai PKB dan calon wakil presiden Anies Baswedan. Gagasan ini mencerminkan komitmennya untuk menjaga integritas lembaga antikorupsi di Indonesia.
Pertemuan ini memberikan wawasan berharga kepada publik mengenai ketiga calon presiden potensial. Dengan berbagai gagasan yang telah mereka sampaikan, masyarakat Indonesia memiliki tugas penting untuk memeriksa dan menilai calon-calon ini dengan cermat, karena mereka akan memainkan peran kunci dalam menentukan arah masa depan negara ini.
Pemilu 2024 menjadi momen yang krusial bagi Indonesia, dan keterlibatan warga dalam proses demokratis ini akan sangat menentukan bagi masa depan bangsa.***
