(GGRM), yang menginvestasikan dana senilai Rp 13 triliun. Bandara ini akan dioperasikan oleh Angkasa Pura I dengan harapan dapat menjadi pendorong ekonomi Jawa Timur, terutama Kediri.
Budi Karya Sumadi menyoroti keunggulan Bandara Dhoho dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, mampu menampung pesawat jenis 777 dan 380. Bandara ini juga telah dirancang untuk digunakan sebagai embarkasi haji dan umroh, dilengkapi dengan fasilitas hotel.
"Pak Presiden selalu mengamanatkan bahwa konektivitas itu penting. Kalau bandara ini berfungsi, maka darah ekonomi dari Kediri dan sekitarnya akan berdenyut. Dan akan menjadi lebih luar biasa," kata Budi Karya Sumadi.
Diharapkan Bandara Dhoho, dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Jawa Timur.
Akses ke bandara juga akan semakin mudah dengan terhubungnya bandara ini ke Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,51 km senilai Rp 10,26 triliun. Direncanakan Bandara Dhoho akan diresmikan pada tahun 2023.***